Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penembakan Misterius, Polda Maluku Ungkap Kesulitan Temukan Senjata Api di Haruku

Kompas.com - 28/03/2022, 15:41 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku mengungkapkan, masih ada masyarakat Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, yang menguasai senjata api secara ilegal.

Penguasaan senjata api secara ilegal itu kerap memicu terjadinya aksi kejahatan yang berujung pada konflik antardesa di wilayah tersebut.

Baca juga: Terdengar 2 Kali Letusan, Ibrahim Tewas Ditembak di Depan Istrinya di Hutan Pulau Haruku

Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, aksi penembakan yang kerap terjadi di wilayah tersebut tidak akan selesai jika masyarakat masih menguasai senjata api secara ilegal.

Ia pun meminta masyarakat menyerahkan senjata api kepada TNI dan Polri.

“Selama senjata api masih berada di tangan masyarakat, kami yakin dan percaya sampai kapan pun mereka (pelaku penembakan) akan terus berbuat seperti itu,” kata Roem di ruang kerjanya, Senin (28/3/2022).

Menurut Roem, aparat TNI Polri di wilayah tersebut telah berupaya untuk mengungkap para pelaku penembakan yang selama ini meresahkan warga. Namun upaya aparat itu tidak akan berhasil jika tidak didukung masyarakat.

“Banyak sekali aparat di sana sudah cukup, ada polisi, brimob TNI tapi sebanyak apa pun personel yang kita tempatkan tapi kalau tidak ada kesadaran dari masyarakat ya sama saja,” ujarnya.

Terkait peredaran senjata api ilegal di masyarakat, polisi telah berulang kali melakukan razia di wilayah tersebut, tetapi tidak ada satu pun senjata api yang didapat.

Polisi dan aparat berwenang lainnya juga kesulitan mengungkap peredaran senjata api di masyarakat. Sebab, tak ada warga yang mamu memberikan informasi.

“Teman-teman juga pasti tahu soal razia ini, kita sudah lakukan berulang kali sejak dulu. Kalaupun kita razia ini senjata di tanam di dalam tanah siapa yang tahu,” katanya.

Selama ini, upaya polisi mengungkap peredaran senjata api illegal di wilayah Pulau Haruku telah dilakukan dengan berbagai cara baik pendekatan persuasif dengan masyarakat maupun lewat razia.

Baca juga: Usut Kasus Penembakan Misterius di Haruku, Polda Maluku: Masyarakat Jangan Terprovokasi

“Sama seperti yang tadi saya sampaikan selama masyarakat itu masih melakukan gerakan tutup mulut kemudian mereka tidak ada kesadaran dari mereka maka itu sulit untuk diungkap,” katanya.

Terkait kasus penembakan yang kembali menewskan seorang warga di Pulau Haruku, polisi kini masih melakukan upaya penyelidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com