LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Gempa magnitudo 7,0 di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat pada Agustus 2018 silam, masih menyisakan trauma bagi masyarakat setempat.
Meski sudah empat tahun berlalu, ternyata masih ada masyarakat yang terkatung-katung menanti bantuan.
Mereka tinggal di tenda dan bahkan pematang sawah karena belum tersentuh bantuan rumah tahan gempa (RTG) yang dijanjikan oleh pemerintah.
Setidaknya ada ratusan Kepala Keluarga (KK) yang masih belum menerima bantuan RTG di Desa Sintung, Kabupaten Lombok Tengah.
Baca juga: Kisah Halimah, Korban Gempa Lombok yang Kehilangan Rumah, Kini Tinggal di Pematang Sawah
Menanggapi adanya warga yang belum mendapatkan bantuan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah Ridwan Ma’aruf mengungkapkan, bahwa ada beberapa persoalan.
Imbasnya, nama sejumlah korban tidak keluar sebagai penerima bantuan, salah satunya saat melakukan pendataan korban.
“Kalau ada masyarakat yang mengaku-aku seperti itu, perlu ditelusuri, dia dulu didata lewat mana, kapan didata, masuk data atau tidak, terakomodir atau tidak,” kata Ridwan, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Kakek Berusia 71 Tahun di Lombok Barat Bunuh Mantan Istri
Menurutnya, pendataan dilakukan mulai dari tingkat dusun, desa, kecamatan dan kemudian di posko kabupaten.
Selanjutnya ada proses validasi, ditandatangani oleh bupati, dan diusulkan ke pemerintah pusat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.