SEMARANG, KOMPAS.com- Kasus pembunuhan ibu dan anak yang jasadnya dibuang di kolong jembatan Tol Semarang masih terus diusut polisi.
Dari hasil penelusuran sejauh ini, polisi menemukan fakta pelaku DC (31) sengaja menarik simpati keluarga korban yakni dengan modus merawat anak korban MF (5).
Hal ini dilakukan pelaku untuk meyakinkan keluarga korban karena sedang mendekati SK (32) yang rencananya hendak dilamar.
Baca juga: Polisi Temukan Fakta Baru Pembunuhan Ibu dan Anak yang Dibuang ke Tol Semarang
Dirkrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro mengungkapkan anak korban dititipkan kepada pelaku sejak Desember 2021.
"Kenapa keluarga yakin (anak) dibawa tersangka karena banyak perhatian terhadap keluarga almarhum. Ikut obati ibunya dan sebagainya sehingga yakin untuk dititipkan," kata Djuhandhani kepada wartawan, Kamis (24/3/2022).
Ia menjelaskan motif pelaku memberikan perhatian lebih kepada keluarga korban untuk menunjukkan keseriusan hubungan pelaku dengan korban.
"Untuk meyakinkan keluarga bahwa dia serius menikahi SK sehingga menunjukkan perhatian terhadap keluarga" jelasnya.
Sebelumnya, anak korban sempat dirawat oleh pengasuh dan hendak dititipkan kepada orang lain.
Baca juga: Nakes yang Mayatnya Ditemukan di Tol Semarang Dikuburkan Satu Liang dengan Anaknya
Namun, keputusan tersebut dicegah karena pelaku membujuk keluarga korban agar anak tersebut dirawat oleh pelaku.
"Sebelumnya ada pengasuh, tapi keluar. Itu (anak dititipkan) permintaan pelaku," jelasnya.
Padahal, faktanya anak korban justru disekap dan dianiaya di rumah pelaku, Rembang, hingga meninggal dunia.
"Anak faktanya tidak diberikan kasih sayang tapi ternyata dianiaya sampai meninggal," ungkapnya.
Sebagai informasi, polisi ungkap kronologi pembunuhan keji yang dilakukan oleh pria asal Lasem, Rembang DC (31) terhadap ibu beserta anaknya.
Baca juga: Berbulan-bulan Warga Semarang Diteror Ular Piton, Belasan Ternak Jadi Korban
Jasad kedua korban ditemukan polisi di waktu yang berbeda.
Jasad wanita SK (32) ditemukan dengan kondisi kaki terikat dan tubuh membusuk pada 13 Maret 2022 di kolong jembatan Tol KM.425 Pudakpayung, Semarang.
Sementara, tak jauh dari lokasi penemuan jasad wanita, tepatnya di kolong jembatan Tol KM.426 polisi menemukan kerangka anaknya MF (5) pada 16 Maret 2022.
DC ditangkap saat berpura-pura hendak melaporkan kehilangan orang ke Mapolda Jawa Tengah pada Rabu (16/3/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.