CILACAP, KOMPAS.com - Banjir masih merendam sejumlah desa di Kecamatan Nusawungu dan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, selama lebih dari sepekan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencama Daerah (BPBD) Cilacap, Wijonardi mengatakan, banjir disebabkan curah hujan yang tinggi sejak beberapa waktu terakhir.
Baca juga: Buaya Kembali Muncul di Permukiman Warga di Sangatta Kutim Saat Banjir
"Penyabab banjir di Kecamatan Nusawungu dan Kroya karena curah yang tinggi dan intensitas hujan yang lama," kata Wijonardi kepada wartawan, Rabu (23/3/2022).
Akibatnya, kata Wijonardi, sejumlah aliran sungai yang melintasi desa tersebut meluap.
"Di Kecamatan Nusawungu karena luapan Sungai Gatel dan Ijo sehingga berdampak ke delapan desa. Sedangkan di Kecamatan Kroya karena luapan air dari persawahan dan sungai," jelas Wijonardi.
Lebih lanjut Wijonardi mengatakan, pada Selasa (22/3/2022) malam ketinggian air mulai berkurang. Namun demikian, masih ada warga yang mengungsi.
Di Kecamatn Kroya hingga tadi malam masih terdapat 59 pengungsi dan di Kecamatan Nusawungu terdapat 24 pengungsi.
"Air masih menggenangi rumah-rumah warga. Beberapa warga yang rumahnya terendam banjir telah mengungsi ke rumah saudara dan balai desa," ujar Wijonardi.
Menurut Wijonardi, ketinggian air bevariasi antara 5 sentimeter hingga 65 sentimeter.
Diberitakan sebelumnya, banjir mulai menggenangi wilayah tersebut sejak Selasa (15/3/2022). Banjir sebenarnya mulai surut pada Kamis (17/3/2022).
Namun pada Minggu (20/3/2022) genangan air kembali naik akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat.
Baca juga: Banjir Lahar Terjang Lereng Gunung Semeru, Warga Dusun Sumberlangsep Terisolasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.