Kapolda Sumut Irjen RZ Panca mengatakan petugas sudah memeriksa kamar FAM dan tak menemukan benda-benda yang berkaitan dengan jaringan terorisme.
"Karena barang-barang dia sudah diserahkan kepada orang orang sesuai dengan pemahaman dia. Jadi tidak ada barang-barang hanya ada buku Alquran," ucapnya.
Saat ini pihaknya saat ini sedang mendalami apa penyebab FAM hingga berperilaku berubah drastis, dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Psikologi Polda Sumut.
Namun diketahui keseharian FAM selama ini sering beribadah dan berdzikir.
"Kita berharap dapat mendalami konstruksi peristiwa dalam benak yang bersangkutan. Saat ini kita coba mendalami penjelasan yang bersangkutan lebih dalam," katanya.
"Yang jelas kita tidak temukan buku buku yang berkaitan dengan teroris di rumah yang bersangkutan," ucapnya menambahkan.
Baca juga: Kasus Polisi di Siantar Sumut Aniaya Anak Berujung Damai lewat Restorative Justice
Ibu FAM yang hadir di Polres Pematangsiantar menangis histeris dan meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa yang dilakukan anaknya.
"Saya mohon maaf kepada masyarakat yang telah mengganggu, anak saya silap, saya minta maaf karena kami juga keluarga polisi, anak kami sudah melakukan di luar pemikiran kami," ucapnya.
Sementara itu Ketua MUI Kota Pematangsiantar M Ali Lubis mengatakan FAM pernah mengalami kecelakaan. Akibatnya cara pikir FAM kurang sempurna.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Teguh Pribadi | Editor : Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.