Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Jakarta Gagal Nonton MotoGP di Sirkuit Mandalika, Tiket yang Dibeli Malah Diambil Orang

Kompas.com - 20/03/2022, 05:52 WIB
Idham Khalid,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS. com - Harapan Andik Iswahono, warga Jakarta yang ingin menonton event MotoGP di Pertamina Mandalika Street Circuit kandas.

Nasib sial itu dialaminya saat hendak menukarkan tiket nonton.

Mekanisme tiket untuk menonton MotoGP Mandalika diketahui dilakukan dengan menukar bukti tiket pembelian dengan gelang fisik di sejumlah titik penukaran.

Namun jawaban dari petugas loket itu membuatnya terkejut, tiket yang dipesan sudah diambil orang. 

Baca juga: Saat Gubernur NTB Nonton MotoGP Mandalika dari Atas Bukit Seger...

"Kaget mendapatkan kabar dari petugas tiket yang saya beli, katanya sudah ada yang ambil," kata Andik saat ditemui Kompas.com, Sabtu (19/3/2022).

Andik mengatakan, ia membeli tiket di situs penjualan tiket online resmi pada pertengahan Februari dengan harga Rp 2 juta untuk jadwal pertandingan hari kedua dan ketiga.

"Saya beli yang premium grand stand zone A, pada 17 Februari, haragannya nggak main-main sampai Rp 2 juta," tutur Andik.

Meski begitu, Andik hanya pasrah dan enggan komplain ke petugas lantaran penjaga loket menjalankan tugasnya.

"Sudahlah, petugas itu kan sekadar bawahan, bukan tempatnya kita protes. Itu bukan atasan, percuma," ucap Andik.

Baca juga: Menhub: Lebih Kurang 100 Penerbangan Akan Tiba di Lombok Selama MotoGP Mandalika

Andik mengaku tak mempersoalkan jika tiket yang didapat ternyata palsu. Namun ia menyesali karena tiket tersebut asli dan ternyata sudah ada orang lain yang mengambilnya.

"Yang saya herankan kalau tiket palsu mungkin saya yang salah, tapi ini tiket asli dan sudah ada yang mengambil," kata Andik.

Ia pun memilih untuk kembali ke Jakarta dan berencana menonton di kesempatan lain. 

Tanggapan MGPA

Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengatakan, belum menerima informasi terkait persoalan tiket tersebut. 

"Saya belum tahu ceritanya, jadi enggak bisa komentar. Saya tidak tahu," katanya. 

Kendati demikian, Priandhi memastikan akan menindaklanjuti informasi itu dan menghubungi Andik sebagai pihak yang dirugikan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com