Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Landa Sangatta, Biawak Berkeliaran di Kawasan Rumah Sakit

Kompas.com - 19/03/2022, 15:32 WIB
Ahmad Riyadi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.COM - Banjir melanda Kota Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur sejak Jumat malam (18/3/2022) hingga Sabtu (19/3/2022).

Pemukiman warga terendam banjir sehingga tim SAR disiagakan untuk mengevakuasi warga.

Namun yang paling dikhawatirkan adalah keberadaan biawak mengingat wilayah Sangatta dikenal sebagai habitat buaya lantaran banyak kawasan sungai di sekitarnya.

Baca juga: Dianggap Tak Ikut Tangani Banjir, Seorang Camat di Kebumen Dicopot dari Jabatannya

Seekor biawak menampakkan diri di halaman Rumah Sakit Pupuk Kaltim (RSPKT) Prima Sangatta.

Biawak berukuran sedang ini berkeliaran di halaman rumah sakit layaknya mencari mangsa.

"Di RSPKT tadi ada buaya (biawak) yang muncul keliling di halaman RSPKT. Makanya warga nggak berani beraktivitas di air saat itu," kata Dodi, warga Sangatta, Sabtu.

Mendengar hal itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan (Basarnas Kaltim) Melkianus Kotta mengatakan, daerah Sangatta memang paling rawan binatang buas yang memangsa warga ketika banjir melanda.

Ia pun telah menginstruksikan jajarannya untuk bersiaga dalam situasi ini.

"Memang di Sangatta ini banyak binatang buasnya, sebab kan banyak sungai-sungai mengalir," kata Melki dihubungi Kompas.com, Sabtu sore.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang 2 Desa di Banyumas, Puluhan Rumah Rusak

Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak berpindah tempat, terlebih beraktivitas di air. Sebab bahaya binatang buas seperti buaya terus mengintai warga.

Ia juga meminta masyarakat segera menginformasikan kepada tim SAR bila melihat binatang buas berkeliaran di area banjir atau pemukiman warga.

"Bagi masyarakat yang memang dianggap sudah aman menetap di situ upayakan jangan sampai bergeser ke mana-mana. Jadi faktor keamanan yang diutamakan, kita koordinasi dengan tim SAR, baik itu TNI-Polri yang ada di lapangan di sana apabila melihat ada ini (buaya) segera informasi," ungkapnya.

Baca juga: Warga Mukomuko Diterkam Buaya, BKSDA Bengkulu Pasang Perangkap di Sungai Selagan

Sementara itu, Melki mengatakan situasi banjir yang terjadi di Sangatta berangsur surut. Meskipun hingga sore ini debit air masih setinggi pinggang orang dewasa atau sekitar 50 centimeter.

Pihaknya juga memfokuskan jajarannya di kawasan Dusun Bukit Indah lantaran di titik ini banjir yang terjadi cukup tinggi.

"Intinya semua korban sudah dievakuasi baik itu anak kecil terutama santri di Pondok Pesantren Al Munawir. Untuk debit air sendiri masih belum ada perubahan, tinggi air masih 30 sampai setengah meter," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Ngopi' Bareng, Ade Bhakti Bocorkan Obrolannya dengan Gibran

"Ngopi" Bareng, Ade Bhakti Bocorkan Obrolannya dengan Gibran

Regional
Polisi di Ambon Sita 540 Liter Miras Saat Razia di Kapal

Polisi di Ambon Sita 540 Liter Miras Saat Razia di Kapal

Regional
Gerindra Buka Peluang Koalisi Indonesia Maju Berlanjut pada Pilkada Banyumas

Gerindra Buka Peluang Koalisi Indonesia Maju Berlanjut pada Pilkada Banyumas

Regional
Cari Sampah, Pemulung Asal Semarang Temukan Mayat Bayi di Tong Sampah

Cari Sampah, Pemulung Asal Semarang Temukan Mayat Bayi di Tong Sampah

Regional
AC Tak Berfungsi, Pesawat Garuda Angkut Jemaah Haji Makassar 'Delay' 6 Jam

AC Tak Berfungsi, Pesawat Garuda Angkut Jemaah Haji Makassar "Delay" 6 Jam

Regional
Pasangan Remaja di Simalungun 2 Kali Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap

Pasangan Remaja di Simalungun 2 Kali Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap

Regional
2 Orang Panwascam Pilkada Magelang Diambil Sumpah Terpisah, Ada Apa?

2 Orang Panwascam Pilkada Magelang Diambil Sumpah Terpisah, Ada Apa?

Regional
Siti Aisyah Pilih Undur Diri dari Unri karena Tak Sanggup Bayar UKT

Siti Aisyah Pilih Undur Diri dari Unri karena Tak Sanggup Bayar UKT

Regional
Banjir Bandang di OKU, 5 Orang di Dalam Truk dan Mobil Hilang Terseret

Banjir Bandang di OKU, 5 Orang di Dalam Truk dan Mobil Hilang Terseret

Regional
Update Banjir di Landak Kalbar, Dampak, dan Status Tanggap Darurat Bencana

Update Banjir di Landak Kalbar, Dampak, dan Status Tanggap Darurat Bencana

Regional
Bayi Merah Ditemukan Tergeletak di Bawah Pohon Pepaya Tanpa Pakaian di Cilacap

Bayi Merah Ditemukan Tergeletak di Bawah Pohon Pepaya Tanpa Pakaian di Cilacap

Regional
Pulang Beli Pulsa, Remaja di Pontianak Diperkosa Bos Bengkel Cat

Pulang Beli Pulsa, Remaja di Pontianak Diperkosa Bos Bengkel Cat

Regional
Pemulung di Tembalang Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik di Tong Sampah

Pemulung di Tembalang Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik di Tong Sampah

Regional
Banjir Kepung Landak Kalbar, 37 Desa Terendam, Ribuan Warga Mengungsi

Banjir Kepung Landak Kalbar, 37 Desa Terendam, Ribuan Warga Mengungsi

Regional
Dusun di 2 Kecamatan Pinggiran Rawa Pening Banjir, Aktivitas Warga Terganggu

Dusun di 2 Kecamatan Pinggiran Rawa Pening Banjir, Aktivitas Warga Terganggu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com