Oleh karena itu, bapak dua anak itu berinisiatif untuk menghibahkan tanah pribadinya digunakan untuk pemukiman warga.
Kelak, dia pun akan ikut pindah ke pemukiman baru tersebut karena rumahnya juga ikut terdampak proyek nasional itu.
Warga sepakat akan tetap dalam satu pemukiman karean rasa kekeluargaan sudah terjalin sangat baik.
Baca juga: Komnas HAM Tindaklanjuti Aduan Warga Terdampak Tol Malang-Pandaan
Begitu pula dengan As'ari yang dikenal sebagai sosok dermawan. Dia telah menjadi kades setempat selama 20 tahun.
"Rumah saya ini juga kena (tol). Awalnya saya diminta pindah ke tanah bengkok. Tapi warga mau ikut kemanapun saya pindah. Secara aturan kan tidak boleh karena lahan bengkok. Akhirnya saya mau tetap menjadi keluarga besar Dusun Diwak, membuat pemukiman baru di ahan milik saya meskipun tidak begitu luas," terang suami dari Suswandari itu.
Lahan yang akan dijadikan permukiman baru itu lokasinya tidak jauh dari Dusun Diwak saat ini, berjarak kurang dari 1 kilometer.
Lokasinya berada tepian jalan raya penghubung Kecamatan Secang dengan Kecamatan Grabag.
Diceritakan, setelah masyarakat Dusun Diwak mendapatkan sosialisasi tentang rencana pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta, mereka sukarela bekerja bakti meratakan tanah lahan baru sejak Oktober 2021.
“Warga inisiatif kerja bakti setiap hari Minggu, laki-laki, perempuan, anak-anak, dan orang dewasa ikut kerja bakti. Kalau hari biasa hanya dijadwal hanya sekitar 10 orang saja," ungkapnya.
Ia menambahkan, meskipun dirinya telah menghibahkan lahan tersebut untuk digunakan sebagai permukiman, tetapi warga tetap berkeinginan untuk membayar lahan yang akan ditempati.
“Sebenarnya saya telah memberikan tanah tersebut secara gratis. Tetapi, warga tidak berkenan karena merasa tidak memiliki tanah kalau tidak membeli. Akhirnya, telah disepakati mereka membayar berapa pun bisa, semampu mereka,” ujarnya.