Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Kemarau di NTT Diprediksi Agustus, Pemda Diimbau Siapkan Stok Air

Kompas.com - 17/03/2022, 19:54 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim kemarau di NTT akan terjadi pada Agustus mendatang. 

Sementara awal kemarau akan dimulai pada Maret-April 2022. 

"Awal musim kemarau 2022 di NTT diprakirakan pada bulan Maret dan April 2022," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (17/3/2022).

Baca juga: 62 Nakes dan Pegawai di RSUD Maumere Positif Covid-19

Dwikorita menuturkan, awal musim kemarau tahun 2022 tidak terjadi secara bersamaan di seluruh wilayah NTT.

Menurutnya, satu zona musim (ZOM) atau 4 persen ZOM akan memasuki musim kemarau pada Maret 2022. 

Sedangkan 22 ZOM atau sebesar 96 persen ZOM pada April 2022. 

Selanjutnya prakiraan perbandingan awal musim kemarau tahun 2022 terhadap kondisi normal yakni 35 persen ZOM memasuki musim kemarau mundur atau lebih lambat dari normalnya.

Kemudian 61 persen ZOM memasuki musim kemarau sama dengan normalnya, dan 4 persen ZOM memasuki musim kemarau lebih cepat dari normalnya.

"Untuk prakiraan sifat hujan musim kemarau tahun ini, yakni 65 persen ZOM bersifat normal atau mirip dengan normalnya, 31 persen ZOM bersifat atas normal atau lebih basah dari normalnya, dan empat persen ZOM bersifat bawah normal atau lebih kering dari normalnya," jelas Dwikorita.

Baca juga: Dam Gambiran di Lumajang Jebol, 300 Hektar Sawah di 3 Desa Kekeringan

Pihaknya memperingatkan untuk daerah yang memiliki sifat musim kemarau di bawah normal agar waspada.

Sementara untuk puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus mendatang.

"Ada 13 persen ZOM atau tiga ZOM yang memasuki puncak musim kemarau pada bulan Juli 2022, sedangkan 87 persen ZOM atau 20 ZOM memasuki puncak musim kemarau bulan Agustus 2022 mendatang," bebernya.

Untuk itu, BMKG memberikan peringatan waspada potensi angin kencang pada masa transisi ini.

Pemerintah daerah juga diminta untuk memanfaatkan penyimpanan air hujan.

"Pemerintah daerah juga bisa memanfaatkan penyimpanan air hujan yang ada pada masa peralihan ini untuk dapat dijadikan simpanan pada bulan Agustus mendatang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Denny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Denny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com