KOMPAS.com - PG, remaja laki-laki di Kabupaten Sumbawa ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon pada Rabu (16/3/2022) dini hari.
Ia ditemukan pertama kali oleh sang bibi. Di lokasi kejadian, sang bibi juga menemukan ponsel korban yang menyala dan tersambung video call dengan pacar korban.
Ternyata saat gantung diri, PG sedang melakukan video call dengan pacar.
PG adalah remaja warga Dusun Kembang Sejati, Desa Maronge, Kecamatan Maronge, Kabupaten Sumbawa.
Sebelum kejadian tersebut, saksi mata, sang bibi melihat keponakannya sedang duduk di luar rumah dan video call pacarnnya pda Selasa tengah malam.
Baca juga: Remaja di NTB Tewas Gantung Diri, Ponsel Masih Menyala dan Terdengar Suara Pacar Menangis
Sang bibi kemudian curiga saat keponakannya tak kunjung masuk rumah walau sudah dini hari.
Ia pun segera keluar rumah. Saat melihat ke pohon kayu jawa yang berada 20 meter sebelah kanan rumah, sang bibi curiga karena melihat ada cahaya HP yang menyala.
Saat diperiksa, bibi korban terkejut dan melihat korban PG dalam keadaan tergantung.
Sang bibi yang panik langsung memanggil suaminya. Saksi paman langsung memeluk tubuh korban dan memotong tali nilon yang digunakan untuk gantung diri.
Baca juga: Anggota Polisi di Pontianak Ditemukan Tewas Gantung Diri
Menurut Kapolsek Plampang AKP Budiman Perangin Angin saat diturunkan, korban sudah tak bernapas.
"Melihat hal tersebut, kemudian paman korban beserta bibi korban mendekati korban dan langsung paman korban memeluk korban yang dalam kondisi tergantung dan langsung memotong tali nilon yang digunakan untuk menggantung diri, saat itu kondisi korban sudah dalam kondisi tidak bernapas dan badan sudah dalam kondisi dingin," ujar dia, Rabu (16/3/2022).
Budiman menjelaskan, setelah mendapatkan laporan masyarakat terkait kejadian tersebut, pihaknya langsung melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Baca juga: Usai Bunuh Istri, Pria di Riau Gantung Diri
Ia mengatakan petugas yang memeriksa menemukan ponsel korban menyala dan mendengar seorang perempuan yang sedang menangis.
Diduga, korban memiliki masalah asmara dengan kekasihnya.
"Korban memiliki permasalahan asmara dan ditemukan HP korban masih dalam keadaan hidup dan dalam keadaan tersambung telpon video call, personel Polsek juga sempat mengecek HP korban dan mendegar suara perempuan sedang menangis," ungkap Budiman.
Kapolsek mengungkapkan, pihak keluarga korban sepenuhnya menerima atas musibah yang menimpa korban dan menolak untuk dilakukannya otopsi dengan membuat pernyataan penolakan otopsi.
Ia mengatakan pihak keluarga korban sepenuhnya menerima atas musibah yang menimpa korban dan menolak untuk dilakukannya otopsi dengan membuat pernyataan penolakan otopsi.
Baca juga: Diduga Depresi karena Tak Kunjung Sembuh, Pria di Blitar Ditemukan Tewas Gantung Diri
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Susi Gustiana | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.