Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gas Elpiji Nonsubsidi Mahal, Pedagang Semarang Ancam Naikan Harga Makanan dan Kurangi Porsi

Kompas.com - 10/03/2022, 20:49 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Harga gas elpiji nonsubsidi yang naik tajam membuat sejumlah pedagang di Kota Semarang harus kuat mengencangkan ikat pinggang.

Salah satu pedagang mengancam akan menaikan harga atau mengurangi ukuran makanan jika hargaa gas elpiji nonsubsidi harganya tak kunjung diturunkan.

Salah satu Human Resources Development (HRD) Resto Peleburan Semarang, Bekti mengatakan, naiknya gas nonsubsidi saat ini sudah tak masuk akal.

Baca juga: Harga Elpiji di Semarang Mahal, Penjual Kena Marah Pembeli

"Ini sudah menyentuh angka Rp 200 ribu yang ukuran 12 kilogram," jelasnya saat dihubungi, Kamis (10/3/2022).

Menurutnya, gas sudah menjadi kebutuhan pokok bagi restoran. Jika gas elpiji harganya naik, secara otomatis harga makanan juga akan naik.

"Kalau harganya naik, harga makanan pasti juga ikut naik. Soalnya gas itu sudah kebutuhan pokok tak bisa pakai cara lain," katanya.

Meski sampai saat ini pihaknya belum menaikan harga, tak menutup kemungkinan jika restorannya suatu saat bakal menaikan harga jika gas elpiji masih mahal.

"Tidak menutup kemungkinan porsi dikurangi dan harga dinaikkan," keluhnya.

Saat ini restonya sudah tak sanggup lagi membeli gas elpiji nonsubsidi. Pihaknya sudah beralih menggunakan gas elpiji bersubsidi atau gas melon.

Baca juga: Di Balik Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kiloan di Semarang, Warga: Tolong, Gas Bersubsidi untuk Warga Miskin

"Sudah tak sanggup lagi membeli gas elpiji tabung biru maupun pink ukuran 12 kilogram," katanya.

Saat ini harga elpiji nonsubsidi masih berkisar Rp 140 ribu. Sementara untuk Bright Gas tabung pink harganya menjadi Rp 200 ribu untuk 12 kilogram.

"Kenaikan ini sudah keterlaluan," paparnya.

Baca juga: Curhat Pedagang Soto di Semarang, Sering Tutup karena Sulit Dapat Gas Elpiji

Untung, pemilik rumah makan di daerah Semarang Selatan juga mengeluhkan yang hal sama. Meski mengeluh, dia tak ambil pusing, tiap porsi menu makanan telah dikuranginya sejak sebulan lalu.

"Harus begini, karena pembeli tidak mau kalau harga per porsi dinaikkan," katannya.

Sampai saat ini dia masih menggunakan gas elpiji nonsubsidi ukuran 12 kilogram untuk jualan. "Tapi saya minta pemerintah serius mempebaiki ini," keluhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com