Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Sejauh Mana Negara Penuhi Hak Korban Bom Gereja di Samarinda

Kompas.com - 01/03/2022, 18:00 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Tubuh bocah cilik itu bergerak lentur mengikuti melodi bergenre klasik, ketika mengikuti tarian balet di sebuah ruang kelas sekolah musik Simfoni - Cantata di Jalan Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (12/1/2022) sore. 

Gerakan kaki dan tangan perempuan delapan tahun ini lincah, meski empat jemari tangan kirinya belum tekuk sempurna.

Dia Trinity, korban bom Gereja Oikumene di Samarinda awal November 2016.

Kala itu, Juhanda anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berbaiat ke kelompok Islamic State in Iraq and Syiria (ISIS) meledakkan bom molotov saat ibadah gereja berlangsung.

Sebanyak empat bocah terkapar depan gereja penuh luka bakar.

Baca juga: 9 Korban Teroris Masa Lalu di Banten Terima Kompensasi Rp 1,4 Miliar

Trinity kritis setengah tubuhnya terbakar, Intan Olivia (2) tewas setelah 12 jam dirawat, Alvaro Sinaga (3) terbakar bagian wajah dan kepala sedang Anita Kristobel (3) bagian lengan.

“Setelah satu tahun operasi di China, kata dokter di sana, Trinity sudah 85 persen berfungsi motorik tangannya. Di China sudah mentok obati sampai segitu,” ungkap Sarina Gultom kepada Kompas.com di sela menyaksikan anaknya latihan tari balet.

Di ruang kelas sekolah musik itu, Trinity bersama dua rekan seusianya menari balet dipandu seorang balerina.

Saat berlatih teknik balet menggunakan bantuan bar yang menempel pada dinding, Trinity, tampak kesulitan menggengam bar bulat itu, sebab empat jemari tangan kirinya tak bisa menggengam.

Trinity korban bom Gereja Oikumene saat ditemui di sekolah musik Simfoni - Cantata di Jalan Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (12/1/2022) sore.  ZAKARIAS DEMON DATON/KOMPAS.com Trinity korban bom Gereja Oikumene saat ditemui di sekolah musik Simfoni - Cantata di Jalan Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (12/1/2022) sore. 

Jempolnya mengeratkan pegangan, lalu mengambil posisi seimbang, menggeserkan kaki mengikuti arahan sang instruktur.

Sesekali, ketiganya tukar posisi, juga berganti teknik seperti berjinjit hingga ujung jari kaki jadi tumpuan, sembari tangan melakukan gerakan lain.

Tampak Trinity menyelesaikan semua teknik itu dengan mudah.

“Latihan balet ini membantu menggerakan motorik tangan dan kakinya,” kata Sarina.

Baca juga: 58 Terduga Teroris Bom Gereja Katedral Makassar Diterbangkan ke Jakarta

Meski begitu, luka bekas bakar pada kedua tangan dan wajah Trinity belum sembuh total. Tampak menonjol seperti kulit yang menebal dan mengilap.

Sarina dan suaminya masih berjuang mencari cara agar anaknya menjalani bedah estetika biar bekas luka bakar yang menonjol itu hilang.

“Kami minta diperhatikan pemerintah. Kami masih cari cara komunikasi dengan Gubernur (Kaltim) biar bisa bantu bedah estetika," kata Sarina.

Sejak awal terkena ledakan bom, Trinity menjalani operasi setidaknya 35 kali, untuk perbaikan kulit terbakar. Dari jumlah itu, sebanyak 18 kali operasi dilakukan di Guangzhou, China.

Namun, dokter di sana, kata Sarina, sudah maksimal menyembuhkan.

Trinity sudah dinyatakan sembuh 85 persen, setelah satu tahun mondar-mandir Indonesia-China.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Festival Lampion 23 Mei di Borobudur: Jadwal Pembelian Tiket, Harga, dan Lokasi Penerbangan

Festival Lampion 23 Mei di Borobudur: Jadwal Pembelian Tiket, Harga, dan Lokasi Penerbangan

Regional
PKS Rekomendasikan Wali Kota Depok dan Haru Suandharu Maju Pilkada Jabar

PKS Rekomendasikan Wali Kota Depok dan Haru Suandharu Maju Pilkada Jabar

Regional
Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Regional
Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok dan Sayuran di Kebumen Naik

Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok dan Sayuran di Kebumen Naik

Regional
9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

Regional
Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Regional
Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Regional
Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Regional
Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Regional
Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Regional
Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Regional
Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com