Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Jaya pada Masanya, Kini Angkot Mulai Hilang dari Jalanan Semarang

Kompas.com - 01/03/2022, 06:39 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Jumlah mobil angkutan kota (angkot) di Kota Semarang, Jawa Tengah, susut di tengah merebaknya transportasi online dan badai pandemi Covid-19 yang berlangsung sampai saat ini.

Transportasi angkot yang pernah jaya pada masanya kini mulai ditinggalkan oleh penumpang.

Akibatnya, banyak pebisnis angkot di Kota Semarang yang gulung tikar hingga memilih untuk berpindah ke bisnis yang lain.

 Baca juga: Kepergok Bawa Besi Curian, Sopir Angkot di Brebes Diamuk Massa Sebelum Akhirnya Diamankan Polisi

Selain itu, adanya pembatasan berlevel, hingga fluktuatifnya penularan Covid-19 mengakibatkan jumlah angkot terus berkurang.

Salah satu sopir angkot Kota Semarang, Darno (54), memilih untuk berhenti berbisnis mobil angkot karena sudah tidak menguntungkan.

"Selalu rugi, tidak ada penumpang," jelasnya saat ditemui di kawasan Pasar Johar Semarang, Senin (28/2/2022).

Kondisi sepinya penumpang sudah dia rasakan sejak dua tahun yang lalu. Sebelum pandemi, masih ada orang yang menumpang mobilnya.

"Namun saat ini jadi jarang, pada takut," keluhnya.

Baca juga: Pemancing di Sungai Tuntang Semarang Temukan Mayat Bawa Tas Punggung Berisi Batu

Selama pandemi, banyak pelanggan yang takut menggunakan jasa transportasi angkot karena maraknya kasus penularan Covid-19.

"Belum lagi merebaknya transportasi online semakin mempersulit kami," katanya.

"Dulu Rp 100.000 sampai Rp 200.000 bisa dibawa pulang, kalau sekarang selalu tombok terus. Buat beli BMM saja tidak cukup," jelas Darno.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Regional
Simpang Joglo Solo Ditutup Total Mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Simpang Joglo Solo Ditutup Total Mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Regional
Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Regional
Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Regional
Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta 'Uang Jalan'

Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta "Uang Jalan"

Regional
Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Regional
Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Regional
Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Regional
Direktur BUMDes Korupsi Uang Penjualan Sawit untuk Beli Mobil

Direktur BUMDes Korupsi Uang Penjualan Sawit untuk Beli Mobil

Regional
Pj Gubernur Kaltim Prediksi Pemulihan Banjir Mahakam Ulu Makan Waktu Sebulan, Sistem Peringatan Dini Diperlukan

Pj Gubernur Kaltim Prediksi Pemulihan Banjir Mahakam Ulu Makan Waktu Sebulan, Sistem Peringatan Dini Diperlukan

Regional
Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Regional
Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Regional
Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Regional
Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com