Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan Minta Pertunjukan Seni di Teras Malioboro Dihentikan Sementara

Kompas.com - 25/02/2022, 08:44 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pertunjukan seni di Teras Malioboro untuk diberhentikan sementara waktu.

Hal itu disebabkan karena meningkatnya kasus Covid-19 pada waktu dekat ini.

"Minggu berkerumun karena di Malioboro diselenggarakan pentas berkesenian saya minta diberhentikan saja, karena semua berkerumun di situ. Risikonya jadi gede," ucap Sultan, Kamis (24/2/2022).

Tujuan dari penyelenggaraan pentas seni di Teras Malioboro adalah untuk mempromosikan Teras Malioboro agar wisatawan berkunjung.

Baca juga: Kasus Covid-19 Harian di DIY Pecah Rekor, Sultan: Sak Karepe Dewe Berkerumun

Sultan mengatakan, kondisi saat ini bukan hanya sekadar membuka atau menutup suatu wilayah, tetapi dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas untuk mencegah penularan semakin meluas.

"Masalahnya kan bagaimana kesadaran warga masyarakat itu tidak turun. Dalam arti sak karepe dewe berkerumun, sak karepe dewe ora nggo (tidak pakai) masker, dan sebagainya. Karena itu yang paling pokok karena penularan itu demikian cepat," ucap Sultan.

Terkait kesiapan Pemerintah DIY seperti selter menurut Sultan saat ini tidak ada masalah.

Karena, selter untuk isolasi mandiri sudah banyak tersebar di berbagai wilayah, seperti di Hotel Mutiara.

"Kalau selter enggak ada masalah kami sudah menyiapkan. Mutiara penuh kami juga punya selter PU rusunawa BBWSO, yang di Kalasan kan ada. Kalau itu sih enggak ada masalah," ujar dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menambahkan, jika pertunjukan seni di Teras Malioboro dua dapat menimbulkan kerumunan maka akan diberhentikan terlebih dahulu.

 

Sedangkan di Teras Malioboro satu terdapat pertunjukan keroncong dinilai tidak menimbulkan kerumunan karena pengunjung tidak berhenti untuk menonton.

"Kalau kerumunan kami close dulu karena tontonan apa saja bisa jadi kerumunan. Tapi, kalau pentas di Teras Malioboro 1 keroncongan orang hanya lewat saja enggak kerumunan. Tapi, yang dipentaskan di TM 2 kerumunan-kerumunan kita stop dulu," kata dia.

Dirinya menilai dengan dihentikan pertunjukan seni sementara waktu ini tidak akan berpengaruh pada omzet pedagang.

Baca juga: Ditanya soal Pembatasan sesuai PPKM Level 3, Sultan: Le Bali Rodo Rekoso

"Enggaklah nanti ada keseniannya cuma nonton keseniannya enggak jajan. Enggak apa-apa itu kan hanya untuk mengundang saja. Kalau yang terjadi orang hanya nonton tidak belanja ya kontraproduktif," ujar dia.

Tak hanya di Teras Malioboro saja, menurut Aji penghentian sementara juga berlaku di manapun termasuk di kafe-kafe yang menggelar pertunjukan musik, jika menimbulkan kerumunan.

"Kan sudah ada aturannya maksimal aturannya di dalam satu kafe dan menjaga jaga jarak. Kalau Pol PP sidak sudah diperingatkan melanggar lagi akan kami close," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com