Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Anak Tak Sekolah di Nunukan, Pernikahan Dini dan Budi Daya Rumput Laut Disebut Jadi Sebabnya

Kompas.com - 24/02/2022, 16:37 WIB

Masih banyak perjodohan anak di bawah umur

Dari sekian banyak alasan mengapa anak anak masuk daftar ATS, salah satunya adalah kasus perjodohan yang terbilang tinggi di beberapa wilayah pelosok terisolasi.

Terlebih di masa kebijakan sekolah daring saat pandemi, orangtua anak anak perempuan yang berada di wilayah terisolasi kerap menerima lamaran untuk anak mereka saat baru kelas IX SMP.

"Orangtua melihat anak anak ini tidak sekolah lagi di masa pandemic, datang lamaran dari orang, jadi mereka setuju saja menikahkan anaknya yang masih usia SMP," katanya lagi.

Baca juga: Luas Hutan Mangrove Nunukan yang Diduga Dirusak Oknum Pengusaha Ternyata Lebih dari 80 Hektar

Kasus tersebut, bukan terjadi satu atau dua kali. Melainkan ada sejumlah kasus yang masuk dan dilaporkan oleh pengajar muda program Indonesia Mengajar (IM) yang ditugaskan mengajar di wilayah terpencil.

"Ini menjadi dilematis juga. Ada satu kasus dimana terdapat remaja putri di Kecamatan Sebuku. Dia memiliki talenta dan inteligensia yang mumpuni, disiapkan sebagai bibit unggul, tapi akhirnya harus berakhir akibat perjodohan," jelasnya.

Upaya Pemerintah Daerah dalam mengentaskan ATS

Angka 555 ATS yang terdata 2021, merupakan jumlah yang sudah tervalidasi dari sebelumnya yang tercatat sebanyak 7.000 ATS pada 2020.

Banyaknya ATS, ternyata menjadi kasus yang mengejutkan Pemerintah Daerah Nunukan.

Mereka tidak mempercayai tingginya angka ATS sehingga memvalidasi data tersebut.

"Akhirnya kita bukukan 555 ATS. Ini yang tervalidasi dan bisa dipercaya. Angka 7.000 yang sebelumnya dilaporkan mengarah pada pendataan para pendatang seperti deportan dan para pekerja rumput laut dari luar daerah yang bercampur," katanya.

Baca juga: Cafe Deaf Nunukan, Panggung Setara untuk Kaum Disabilitas di Perbatasan RI–Malaysia

Sejauh ini, Dinas Pendidikan sudah berupaya melakukan jemput bola dengan membuka sekolah alam.

Mereka menjadwalkan aktivitas belajar mengajar di sejumlah mess rumput laut.

Menggandeng sejumlah PKBM dan penggiat literasi untuk mengajari anak anak tersebut membaca dan menulis, memenuhi kebutuhan mereka melalui Standar Pelayanan Mutu (SPM), dan memasukkan nama nama mereka dalam sasaran program Indonesia Pintar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ibu Anggota DPR yang Dibunuh ART di Indramayu Dikenal Sosok Penolong, Bambang: Saya Tak Menduga

Ibu Anggota DPR yang Dibunuh ART di Indramayu Dikenal Sosok Penolong, Bambang: Saya Tak Menduga

Regional
Kasus Pencurian 13 Laptop Bantuan Kemendikbud di SMPN Reroroja NTT, Polisi Periksa 3 Saksi

Kasus Pencurian 13 Laptop Bantuan Kemendikbud di SMPN Reroroja NTT, Polisi Periksa 3 Saksi

Regional
Polisi Tangkap 2 Penjual Pupuk Palsu di Riau

Polisi Tangkap 2 Penjual Pupuk Palsu di Riau

Regional
Hampir Setengah Wilayah di Cilacap Rawan Kekeringan, 100.000 Jiwa Lebih Berpotensi Terdampak

Hampir Setengah Wilayah di Cilacap Rawan Kekeringan, 100.000 Jiwa Lebih Berpotensi Terdampak

Regional
Penahanan Mahasiswa FK Unand Pelaku Pelecehan Seksual Ditangguhkan, Keluarga Korban Kecewa

Penahanan Mahasiswa FK Unand Pelaku Pelecehan Seksual Ditangguhkan, Keluarga Korban Kecewa

Regional
Takut Istri, Muji Tak Ikut Mengeksekusi Juragan Sawit di Banyuasin

Takut Istri, Muji Tak Ikut Mengeksekusi Juragan Sawit di Banyuasin

Regional
Sandiaga Uno Prihatin Ada WNA Telanjang di Bali

Sandiaga Uno Prihatin Ada WNA Telanjang di Bali

Regional
Pembunuhan Juragan Sawit di Banyuasin Ternyata Diotaki Sepupu Korban

Pembunuhan Juragan Sawit di Banyuasin Ternyata Diotaki Sepupu Korban

Regional
Anggota DPRD Lombok Tengah Ditangkap Terkait Narkoba, Polisi Sita Sabu

Anggota DPRD Lombok Tengah Ditangkap Terkait Narkoba, Polisi Sita Sabu

Regional
Antisipasi Karhutla, BNPB Kerahkan Pesawat Modifikasi Cuaca Selama 15 Hari di Kalbar

Antisipasi Karhutla, BNPB Kerahkan Pesawat Modifikasi Cuaca Selama 15 Hari di Kalbar

Regional
3 Perampok yang Bunuh Juragan Sawit di Sumsel Ditangkap, 1 Masih Buron

3 Perampok yang Bunuh Juragan Sawit di Sumsel Ditangkap, 1 Masih Buron

Regional
Gunakan Visa Umrah, Jemaah Haji Asal Solo Ditahan Imigrasi Bandara AMAA Madinah 4 Jam

Gunakan Visa Umrah, Jemaah Haji Asal Solo Ditahan Imigrasi Bandara AMAA Madinah 4 Jam

Regional
Tiga Pekerja Proyek Talut Tewas Tertimbun Longsor, Ditemukan Satu Lubang Dalam Kondisi Bertindihan

Tiga Pekerja Proyek Talut Tewas Tertimbun Longsor, Ditemukan Satu Lubang Dalam Kondisi Bertindihan

Regional
Diduga Gara-gara Menyanyi Seorang Pria di NTT Dianiaya Karyawan Bank

Diduga Gara-gara Menyanyi Seorang Pria di NTT Dianiaya Karyawan Bank

Regional
Terkena Anemia, Calon Jemaah Haji Asal OKU Timur Sumsel Wafat

Terkena Anemia, Calon Jemaah Haji Asal OKU Timur Sumsel Wafat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com