Dari sekian banyak alasan mengapa anak anak masuk daftar ATS, salah satunya adalah kasus perjodohan yang terbilang tinggi di beberapa wilayah pelosok terisolasi.
Terlebih di masa kebijakan sekolah daring saat pandemi, orangtua anak anak perempuan yang berada di wilayah terisolasi kerap menerima lamaran untuk anak mereka saat baru kelas IX SMP.
"Orangtua melihat anak anak ini tidak sekolah lagi di masa pandemic, datang lamaran dari orang, jadi mereka setuju saja menikahkan anaknya yang masih usia SMP," katanya lagi.
Baca juga: Luas Hutan Mangrove Nunukan yang Diduga Dirusak Oknum Pengusaha Ternyata Lebih dari 80 Hektar
Kasus tersebut, bukan terjadi satu atau dua kali. Melainkan ada sejumlah kasus yang masuk dan dilaporkan oleh pengajar muda program Indonesia Mengajar (IM) yang ditugaskan mengajar di wilayah terpencil.
"Ini menjadi dilematis juga. Ada satu kasus dimana terdapat remaja putri di Kecamatan Sebuku. Dia memiliki talenta dan inteligensia yang mumpuni, disiapkan sebagai bibit unggul, tapi akhirnya harus berakhir akibat perjodohan," jelasnya.
Angka 555 ATS yang terdata 2021, merupakan jumlah yang sudah tervalidasi dari sebelumnya yang tercatat sebanyak 7.000 ATS pada 2020.
Banyaknya ATS, ternyata menjadi kasus yang mengejutkan Pemerintah Daerah Nunukan.
Mereka tidak mempercayai tingginya angka ATS sehingga memvalidasi data tersebut.
"Akhirnya kita bukukan 555 ATS. Ini yang tervalidasi dan bisa dipercaya. Angka 7.000 yang sebelumnya dilaporkan mengarah pada pendataan para pendatang seperti deportan dan para pekerja rumput laut dari luar daerah yang bercampur," katanya.
Baca juga: Cafe Deaf Nunukan, Panggung Setara untuk Kaum Disabilitas di Perbatasan RI–Malaysia
Sejauh ini, Dinas Pendidikan sudah berupaya melakukan jemput bola dengan membuka sekolah alam.
Mereka menjadwalkan aktivitas belajar mengajar di sejumlah mess rumput laut.
Menggandeng sejumlah PKBM dan penggiat literasi untuk mengajari anak anak tersebut membaca dan menulis, memenuhi kebutuhan mereka melalui Standar Pelayanan Mutu (SPM), dan memasukkan nama nama mereka dalam sasaran program Indonesia Pintar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.