Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Fakta Kota Bima, NTB, dari Peninggalan Kesultanan Bima hingga Masjid Terapung

Kompas.com - 24/02/2022, 11:41 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Kota Bima terletak di ujung timur Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kota Bima merupakan daerah strategis yang masih lekat dengan peradaban Kesultanan Bima

Berikut beberapa fakta Kota Bima:

1. Sejarah Kota Bima

Bima atau juga disebut Dana Mbojo mengalami perjalanan sejarah yang panjang.

Dalam, Kitab BO (Naskah Kuno Kerajaan dan Kesultanan Bima), wilayah ini kedatangan musafir dan bangsawan dari Jawa yang bergelar Sang Bima di Pulau Satonda.

Pulau Satonda merupakan cikal bakal keturunan raja-raja Bima dan menjadi permulaan masa pembabakan zaman pra sejarah.

Baca juga: Mengenal Asi Mbojo, Istana Kerajaan Bima: Sejarah, Arsitektur, Perancang, dan Benda-benda di Dalam Museum

Federasi Ncuhi (pemimpin pada masa itu) mengangkat Sang Bima menjadi pemimpin.

Secara resmi, Sang Bima menerima pengangkatan tersebut, namun faktanya ia menyerahkan kembali kekuasaan pada Ncuhi Dara untuk memerintahkan atas namanya.

Pada perkembangan selanjutnya, putera Sang Bima, yaitu Indra Zamrud dan Indra Komala datang ke tanah Bima.

Kelak, Indra Zamrud menjadi Raja Bima Pertama. Sejak saat itu, Bima memasuki zaman kerajaan.

Perkembangan selanjutnya, kerajaan Bima menjadi kerajaan besar yang sangat berpengaruh dalam percaturan sejarah dan budaya nusantara.

Secara turun-temurun, kerajaan ini diperintahkan sebanyak 16 raja hingga abad ke 16.

Pada tanggal 5 Juli 1640 Masehi, adalah masa peralihan dari sistem pemerintahan kerajaan ke kesultanan.

Putera Mahkota La Ka'i yang bergelar Rumata Ma Bata Wadu menjadi Sultan Pertama. Lalu, ia berganti nama menjadi Sultan Abdul Kahir (kuburannya di bukit Dana Taraha sekarang).

Baca juga: Hidup Layak di Kota Bima

Sejak saat itu, Bima memasuki peradaban kesultanan yang diperintahkan secara turun temurun oleh 15 sultan hingga tahun 1951.

Masa kesultanan selama tiga abad. Masa kesultanan juga mengalami pasang surut yang disebabkan pengaruh imperialisme dan kolonialisme yang terjadi di bumi nusantara.

Pada 1951, Sultan Muhammad Salahudin, sultan ke 14 wafat. Bima memasuki zaman kemerdekaan, status Kesultanan Bima berganti dengan pembentukan daerah swapraja dan swatantra yang selanjutnya menjadi kabupaten.

Downtown view of Bima city at West Nusa Tenggara, Indonesia. Taken on December 12th, 2018.Shutterstock/Nizar kauzar Downtown view of Bima city at West Nusa Tenggara, Indonesia. Taken on December 12th, 2018.

Pada tahun 2002, Bima dimekarkan sesuai amanat Undang-undang Nomor 13 tahun 2002 melalui pembentukan wilayah Kota Bima.

Sekarang, Bima menjadi dua daerah administrasi dan politik, yaitu Kabupaten Bima dan Kota Bima.

2. Batas - batas Kota Bima

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com