Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Liga 1 Saja Tanpa Penonton, Ini Tarkam di Bima Malah Dihadiri Gubernur, yang Nonton Ribuan"

Kompas.com - 23/02/2022, 17:33 WIB
Pythag Kurniati

Editor

BIMA, KOMPAS.com- Acara partai final turnamen sepak bola Gubernur Cup 2022 di Lapangan Semangka, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) diduga melanggar protokol kesehatan karena dihadiri ribuan penonton.

Anggota Komisi IV DPRD NTB H Ruslan Turmudzi menyesalkan bahwa acara yang diselenggarakan Sabtu (19/2/2022) itu juga dihadiri oleh pejabat seperti Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Bupati Bima.

Baca juga: Gubernur NTB Tak Bermasker dan Hadiri Turnamen Gubernur Cup, DPRD: Kok Malah Membiarkan Ribuan Orang di Satu Lapangan

Menurut Ruslan, kehadiran para pejabat publik itu menciptakan kesan tak baik mengenai aturan penyelenggaraan kegiatan di tengah pandemi Covid-19.

"Saat Liga 1 PSSI yang kini berlangsung pun sangat jelas tanpa penonton, begitupun penyelenggaraan Divisi III PSSI Rayon NTB juga enggak boleh ada penonton," kata Ruslan, Selasa (22/2/2022), seperti dikutip dari Antara.

"Nah ini, liga tarkam di Bima malah dihadiri Pak Gubernur, justru penontonnya ribuan kayak gitu. Ini sangat kita sayangkan," lanjutnya.

Baca juga: Jelang MotoGP, Capaian Vaksinasi di NTB Ditarget 80 Persen

Minta Kapolda turun tangan

Dia pun mendesak Polda NTB melakukan penegakan hukum secara adil.

"Kami dukung dan dorong Pak Kapolda untuk memproses hukum secara tuntas terkait kerumunan penonton pertandingan sepak bola yang berlangsung di Kabupaten Bima tersebut," ujar dia.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 22 Februari 2022

 

Senada dengan Ruslan, Ketua Komisi V DPRD Bidang Kesejaheraan Rakyat dan Pemberdayaan Perempuan TGH Mahally Fikry juga menuntut adanya proses hukum menyeluruh.

Namun, menurutnya, pejabat publik yang hadir dalam kegiatan tersebut juga harus dipanggil, bukan hanya penyelengara

"Kita dorong aparat penegak hukum agar menegakkan prinsip berkeadilan. Yakni para pejabat publik yang hadir di kejuaraan sepak bola itu juga harus dipanggil untuk dimintai keterangannya," katanya.

"Kalau ini dilakukan, baru namanya enggak tebang pilih," lanjut dia.

Baca juga: Mantan Gubernur NTB TGB soal Anggota Brimob yang Nyaris Mengusirnya Saat Tes Pramusim MotoGP: Dia Tidak Kasar tapi Tegas

Prihatin dengan sikap Gubernur NTB

Dia mengatakan, sebagai seorang pemimpin, gubernur tidak seharusnya melakukan hal tersebut.

Apalagi saat ini kasus Covid-19 meningkat dan masyarakat tengah mengantisipasi menyebarnya virus Covid-19 varian Omicron.

Selaku pemimpin, kata dia, gubernur seharusnya memberikan contoh yang baik.

"Jujur atas nama pribadi dan lembaga dewan, saya prihatin tas kerumunan masyarakt di partai final kejuaraan sepak bola Gubernur Cup 2022 yang mempertemukan antara Sape Putra United melawan Wera FC tersebut," kata dia.

"Ingat, kita ini masih PPKM level 3 tapi kok malah membiarkan ribuan orang kayak begitu di satu lapangan," lanjutnya.

Sumber: Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com