BANJARMASIN, KOMPAS.com - Sejumlah korban penipuan arisan online yang dilakukan RA satu per satu mendatangi Polresta Banjarmasin untuk melayangkan laporan.
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes M Rifa'i mengungkapkan, korban RA kini berjumlah 126 orang dengan nilai kerugian mencapai Rp 2,7 miliar.
Jumlah itu didapat karena diketahui RA telah menjadi bandar arisan online sejak tahun 2017 lalu.
"Untuk kerugian hingga saat ini yang terdata berjumlah Rp 2,7 miliar dengan jumlah peserta sebanyak 126 orang," ujar Kombes M Rifa'i, kepada wartawan, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Kasus Penipuan Arisan Online yang Libatkan Istri Anggota Polisi Diambil Alih Polda Kalsel
Dengan jumlah korban sebanyak itu, M Rifa'i meminta masyarakat lain yang juga menjadi korban agar segera melapor ke polisi.
"Polisi masih terus mendalami kasus ini dan mencari kemungkinan-kemungkinan keterlibatan pelaku lain bahkan masih mendata korban," kata Rifa'i.
Salah satu korban penipuan arisan online berinisial R menceritakan awal mulai mula dirinya percaya dengan RA sehingga mau menyetorkan uangnya.
Menurut R, pelaku RA adalah pelanggan di tempat usaha yang dibukanya.
Dari situ, RA sering menawarkan untuk membeli slot arisan online dengan nominal tertentu.
Karena merasa RA orangnya baik, R pun tergiur dan akhirnya menyerahkan sejumlah uang ke RA.
"Saya liat orang baik saja. Jadi, saya yakin saja beli arisan di tempat dia. Kalau dihitung, kerugian saya Rp 17 juta," kata dia.
Setelah menyetorkan uang, R pun sempat menerima uang hasil arisan online dengan keuntungan Rp 4 juta.
Karena tergiur dengan keuntungan yang lebih besar dan merasa arisan yang diikutinya berjalan lancar, dia pun menambah lagi uangnya dengan jumlah yang lebih besar.
Namun, setelah beberapa bulan berlalu, R tak kunjung menerima uang miliknya.
Dari situ dirinya pun melaporkan RA ke polisi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.