Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Underpass Makamhaji Diperbaiki, Bupati Sukoharjo Minta Kendaraan Berat Tak Lagi Melintas

Kompas.com - 21/02/2022, 15:17 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Bupati Sukoharjo Etik Suryani meninjau pelaksanaan perbaikan Underpass Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (21/2/2022).

Perbaikan Underpass Makamhaji dimulai hari ini hingga 7 Maret 2022 mendatang karena kondisinya sudah rusak parah.

Menurut Etik, perbaikan dilakukan karena grill penutupan saluran air di tengah underpass sering rusak dan lepas karena tidak kuat menahan beban kendaraan yang melintas.

"Ini mengambil opsi grill itu diganti dengan cor ketebalan 20 sentimeter. Di tengah-tengah nanti kiri kanan ada tempat untuk perawatan. Mudah-mudahan dengan cor ini lebih kuat, Insya Allah bertahan lama tidak terjadi masalah lagi," kata Etik di sela meninjau perbaikan Underpass Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Senin.

Baca juga: Rusak Parah, Underpass Makamhaji Bakal Ditutup Total 2 Pekan untuk Perbaikan

Etik menyampaikan kerusakam Underpass Makamhaji disebabkan karena seringnya dilintasi kendaraan berat.

Grill penutupan saluran air di tengah underpass mengalami kerusakan karena tidak kuat manahan kendaraan.

"Setelah (perbaikan) ini nanti untuk pengaturan lalu lintas dirapikan. Biar jalan di underpass ini bisa bertahan lama dan tidak menjadi masalah lagi," terang dia.

Genangan air terlihat keluar dari sela grill penutup saluran drainase yang rusak di Underpass Makamhaji Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Genangan air terlihat keluar dari sela grill penutup saluran drainase yang rusak di Underpass Makamhaji Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022).

Setelah perbaikan Underpass Makamhaji selesai, Etik akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) sekitar terkait dengan pengaturan kendaraan berat.

Baca juga: Jumlah Kendaraan Masuk Solo Selama Underpass Makamhaji Ditutup untuk Perbaikan Diperkirakan Meningkat

Dia berharap kendaraan berat tidak lagi melintas di jalan Underpass Makamhaji, tapi dapat dialihkan ke jalan pinggiran kota untuk meminimalisir kerusakan underpass.

"Jadi nanti Dishub Solo, Sukoharjo, Klaten yang bersinggungan dengan jalan ini bisa mengadakan koordinasi pengaturan kendaraan berat sehingga bisa dialihkan di pinggiran kota tidak lewat di sini," ungkap istri mantan Bupati Sukoharjo dua periode Wardoyo Wijaya.

Pengendara melintas di jalan Underpass Makamhaji yang aspalnya mengelupas dan rusak di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Pengendara melintas di jalan Underpass Makamhaji yang aspalnya mengelupas dan rusak di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022).
Sampai sekarang Underpass Makamhaji masih dikelola oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan belum diserahterimakan ke Pemkab Sukoharjo.

Etik menyampaikan alasan belum mau menerima pengelolaan Underpass Makamhaji tersebut karena belum ada solusi yang tepat dan sering mengalami kerusakan.

"Karena kami tidak mau berisiko karena perawatannya mahal sekali. Kita perbaiki berapa bulan rusak lagi. Jadi kemarin saya tekankan tidak usah menunggu rusak kita terus monitor begitu ada kerusakan langsung lapor (pusat)," terang dia.

Baca juga: Bupati Sukoharjo Ungkap Underpass Makamhaji Mendesak Diperbaiki: Malu Setiap Hari Dikomplain Masyarakat

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BTP Jateng Dwi Maryono mengatakan anggaran perbaikan Underpass Makamhaji sebesar Rp 200 juta. Perbaikan akan berlangsung sekitar 14 hari kerja dimulai hari ini.

Menurut dia, saluran air yang berada di tengah Underpass Makamhaji akan dicor beton dengan ketebalan 20 sentimeter dan dipastikan mampu bertahap lama.

"Kita menggunakan K400 jadi sudah standar untuk kendaraan besar," ungkap Dwi.

Dwi menyampaikan kerusakan grill penutup saluran air Underpass Makamhaji karena sering dilintasi kendaraan berat.

Karena itu, pihaknya meminta Pemkab Sukoharjo untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas kendaraan berat setelah Underpase Makamhaji selesai diperbaiki.

Baca juga: PKL Jual Olahan Daging Anjing Masih Ditemukan, Bupati Sukoharjo: Jangan Terlalu Vulgar

Menurut Dwi, jalan Underpase Makamhaji merupakan kelas 3, yakni untuk kendaraan bermotor, termasuk kendaraan dengan muatan yang memiliki ukuran lebih lebar dari 2.500 milimeter dengan ukuran panjang tidak lebih dari 18.000 mikimeter.

"Kita sampaikan ke Pemkab Sukoharjo melakukan pentupan kendaraan besar. Mungkin hanya kendaraan pribadi atau bus yang bisa masuk. Jadi aksesnya harus dibatasi," jelas dia.

Dwi menyampaikan setelah perbaikan ada masa perawatan selama enam bulan. Setelah perbaikan seelesai akan dilakukan proses hibah.

Pengelolaan Underpase Makamhaji masih dilakukan oleh Kemenhub. Karena sering mengalami kerusakan, Pemkab Sukoharjo belum mau menerima hibah pengelolaan underpass.

"Kita usahakan di satu, dua tahun masih bisa berjalan. Setelah ini ada proses hibah. Sebenarnya kita sudah melakukan proses hibah tahun kemarin. Tapi Pemda Sukoharjo tidak berkenan karena ada kerusakan. Makanya kita lakukan perbaikan setelah itu kita lakukan proses hibah," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com