BENGKULU, KOMPAS.com - Gurita merupakan hasil laut andalan nelayan Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.
Begitu populernya hewan bertentakel ini, sampai-sampai dijadikan sebagai ikon kabupaten yang berbatasan dengan Provinsi Lampung tersebut.
Ada istilah bagi wisatawan yang mengunjungi Kaur. Belum sah rasanya mengunjungi wilayah berpantai bening bak kaca itu sebelum menikmati kuliner gurita.
Baca juga: Gurita Diklaim Berasal dari Luar Angkasa
Mencari gurita bagi nelayan Kaur, khususnya Desa Merpas, Kecamatan Nasal, merupakan pekerjaan rutin guna menafkahi keluarga.
Tingginya tangkapan nelayan terhadap gurita menjadikan nelayan kawasan itu sadar bahwa mereka perlu melestarikan gurita.
Semua sepemikiran, merawat gurita dimulai dari menjaga tempat tinggal gurita, yakni karang dan lingkungan laut yang bersih.
Nelayan Kaur bersama Yayasan Akar Foundation dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Ujung Lancang pada Jumat (18/2/2022), melakukan kegiatan Temporary Closur (TC) atau penutupan sementara area tangkap perikanan gurita selama tiga bulan.
Total area penutupan sementara yang meliputi 2 titik tersebut adalah 2 hektar.
Pembukaan kembali area ini nantinya akan dilakukan pada 18 Mei 2022.
Data dari enumerator sensus gurita menunjukkan bahwa lokasi yang ditutup sementara ini sering dikunjungi nelayan pemancing gurita, yaitu dari Gosong Mahdor dan Pelabuhan Merpas di Desa Merpas, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur.
Baca juga: Studi Ungkap Kemampuan Otak Gurita, Seperti Apa?
TC dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama nelayan Gurita Merpas, Akar Foundation, dan Pemerintahan Desa Merpas.
Penutupan ini merupakan implementasi dari salah satu aktivitas konsep community based marine management (CBMM) yang dibuat oleh Akar Foundation, dan telah dijadikan program strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bengkulu pada 2021-2026.
Hal itu tertuang melalui Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 5 Tahun 2021.
“TC ini adalah yang pertama kali dilakukan di Provinsi Bengkulu, tepatnya di Desa Merpas. Tujuan dari penutupan sementara bukan membatasi area pemanfaatan, tapi lebih menjaga stok gurita tetap ada," ujar Sahrul selaku koordinator Program Kelautan dari Akar Foundation.