Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Terima Kasih, Pak Gubernur Ganjar

Kompas.com - 18/02/2022, 12:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KANTOR Berita Antara memberitakan bahwa pada hari Minggu 13 Februari 2022, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemui kelompok warga yang kontra penambangan kuari terkait rencana pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Ganjar Pranowo

Ganjar yang datang sendirian tanpa pengawalan aparat kepolisian, disambut dengan hangat oleh masyarakat yang sudah menunggu di Masjid Nurul Huda.

Tidak nampak ketegangan dalam pertemuan itu. Usai melaksanakan shalat dzuhur, Ganjar yang duduk lesehan di teras masjid mengawali sambutannya dengan meminta maaf kepada warga Wadas atas kejadian yang kurang menyenangkan pada Selasa (8/2).

Orang nomor satu di Jateng itu kemudian mendengarkan unek-unek dan peristiwa penangkapan yang dialami beberapa warga.

Usai mendengarkan keluhan warga, Ganjar mengaku akan menindaklanjutinya dan sejumlah pihak yang berkepentingan akan diajak berdialog mengenai hal ini.

Terkait dengan tuntutan warga untuk mencabut izin lokasi penambangan kuari di Desa Wadas, Ganjar menyatakan hal tersebut akan dibicarakan secara teknis.

Proyek strategis nasional

Saya sangat menghargai perkenan Gubernur Jawa Tengah secara langsung dari rakyat mendengarkan amanat penderitaan rakyat yang merasa terancam oleh pembangunan bendungan.

Pak Gub Ganjar berada di posisi dilematis bak buah simalakama akibat pembangunan bendungan Bener sudah terlanjur dimaklumatkan oleh Pemerintah Pusat sebagai Proyek Strategis Nasional, maka hukumnya wajib diwujudkan.

Pembatalan ijin lokasi penambangan kuari di Desa Wadas tidak bisa dilaksanakan semudah membalik telapak tangan.

Apalagi kekhawatiran merusak lingkungan sudah ditepis oleh data yang dibuat oleh Pemerintah Pusat.

Namun kebetulan saya memiliki data tentang beberapa bendungan di Amerika Serikat yang sudah terlanjur didirikan, namun dengan alasan merusak lingkungan terbukti malah dibongkar demi menyejahterakan rakyat.

Data saya himpun secara amatiran melalui Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan, maka silakan dicek benar-tidaknya oleh oleh para akademisi ekolog profesional yang tentu jauh lebih kompeten-kredibel ketimbang saya yang cuma seorang rakyat jelata merasa prihatin atas amanat penderitaan rakyat yang menggaung di desa Wadas

Data

1973 Bendungan Lewiston di Idaho sebagai pusat pembangkit listrik tenaga air dibongkar demi kelestarian kehidupan ikan Salmon.

1997 pembongkaran dilakukan terhadap Bendungan Dorian di sungai Wala Wala, Oregon yang menghambat para ikan steelhead masuk dari basin Columbia ke Blue Mountains.

1998 sampai dengan 2001 Bendungan Waterworks dan Linen Mill Dams di Wisconsin dibongkar demi memulihkan ruang hidup bagi para ikan dan satwa liar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Ikan di Sungai, Pria di Wonosobo Ditemukan Meninggal Dunia di Kebun Belakang Pabrik

Cari Ikan di Sungai, Pria di Wonosobo Ditemukan Meninggal Dunia di Kebun Belakang Pabrik

Regional
Kecelakaan di Tol Sibanceh Aceh, 3 Orang Tewas

Kecelakaan di Tol Sibanceh Aceh, 3 Orang Tewas

Regional
Dugaan Penipuan oleh Anggota DPRD Kebumen Masuk Tahap Penyidikan, 4 Orang Diperiksa

Dugaan Penipuan oleh Anggota DPRD Kebumen Masuk Tahap Penyidikan, 4 Orang Diperiksa

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Nikson Mababan Maju Pilkada Sumut, Siap Melawan Bobby dan Edy Rahmayadi

Nikson Mababan Maju Pilkada Sumut, Siap Melawan Bobby dan Edy Rahmayadi

Regional
Usut Penyebar Foto Syur Selebgram Ambon yang Viral, Polisi: Ini Sudah dari Tangan ke Tangan

Usut Penyebar Foto Syur Selebgram Ambon yang Viral, Polisi: Ini Sudah dari Tangan ke Tangan

Regional
Mengaku Bisa Sembuhkan Penyakit, Dukun Cabul di Luwu Timur Setubuhi Anak di Bawah Umur

Mengaku Bisa Sembuhkan Penyakit, Dukun Cabul di Luwu Timur Setubuhi Anak di Bawah Umur

Regional
Pilkada NTB, Zulkieflimansyah Akan Cek Bacawagubnya Dilaporkan Istri Sah karena Menikah Lagi

Pilkada NTB, Zulkieflimansyah Akan Cek Bacawagubnya Dilaporkan Istri Sah karena Menikah Lagi

Regional
Ditemukan Pemalsuan Piagam di PPDB Kota Semarang, Polisi: Sudah Penyelidikan

Ditemukan Pemalsuan Piagam di PPDB Kota Semarang, Polisi: Sudah Penyelidikan

Regional
KB Laki-Laki Sepi Peminat, Hanya Capai 3 Persen

KB Laki-Laki Sepi Peminat, Hanya Capai 3 Persen

Regional
Kronologi Penemuan Penggunaan Piagam Palsu di PPDB Jateng 2024

Kronologi Penemuan Penggunaan Piagam Palsu di PPDB Jateng 2024

Regional
Angka Kelahiran Menurun Drastis, BKKBN Targetkan Satu Pasangan Lahirkan Satu Anak Perempuan

Angka Kelahiran Menurun Drastis, BKKBN Targetkan Satu Pasangan Lahirkan Satu Anak Perempuan

Regional
Sagil Si Bocah SD Bertinggi 2 Meter Memilih Menjadi Atlet Basket

Sagil Si Bocah SD Bertinggi 2 Meter Memilih Menjadi Atlet Basket

Regional
Update Temuan Potongan Kaki di Semarang: Perempuan, Usia 20-40 Tahun, dan Diperkirakan Meninggal 2-4 Bulan

Update Temuan Potongan Kaki di Semarang: Perempuan, Usia 20-40 Tahun, dan Diperkirakan Meninggal 2-4 Bulan

Regional
Kasus Dugaan SPPD Fiktif 2020, Mantan Pj Wali Kota Pekanbaru Mangkir dari Panggilan Polda Riau

Kasus Dugaan SPPD Fiktif 2020, Mantan Pj Wali Kota Pekanbaru Mangkir dari Panggilan Polda Riau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com