KARANGANYAR, KOMPAS.com - Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tembus 1.100 kasus, Rabu (16/2/2022).
Pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, mengingatkan sikap Bupati Karanganyar, Juliyatmono.
Sebab, penyataan Juliyatmono yang menyebutkan varian Omicron virus Covid-19 sudah tidak ada, tidak relevan dibicarakan oleh seorang kepala daerah sebagai public figure.
"Beliau adalah public figure. Dari sisi kesehatan masyarakat, public figure adalah orang yang sangat penting. Dia dianggap patron dan panutan masyarakat. Jadi, informasi yang disampaikan seharusnya akurat," kata Pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Ari Natalia Probandari, saat dihubungi, Rabu.
Baca juga: Videonya Minta Warga Anggap Omicron Tak Ada Viral, Ini Penjelasan Bupati Karanganyar
Meskipun akhirnya Juliyatmono telah mengklarifikasi atas pernyataan itu, yang menyatakan sebagai cara gaya bicara memotivasi warga untuk tidak perlu takut varian Omicron.
Natalia tidak membenarkan dan menyayangkan cara yang digunakan oleh Juliyatmono untuk mengajak masyarakat memperketat prokes.
"Memang, kita tidak perlu terlalu menakut-nakuti. Tetapi, informasi yang akurat harus disampaikan kepada masyarakat. Karena, selama ini dari data ada dan surveilans juga dilakukan, Omicron itu memang ada," ujar dia.
Natalia berharap, dengan adanya pernyataan Bupati Karanganyar ini, masyarakat tidak abai dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tidak melonggarkan protokol kesehatan (prokes).