Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Polisi Kesulitan Identifikasi Pelaku Penembakan di Pulau Haruku

Kompas.com - 16/02/2022, 17:43 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Aparat kepolisian hingga kini belum berhasil mengungkap identitas pelaku penembakan di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, yang menewaskan dua orang warga dan melukai seorang warga lainnya.

Kasus penembakan warga pertama kali terjadi di petuanan hutan Desa Hulaliu pada Senin (14/2/2022). Insiden itu menyebabkan seorang warga Desa Hulaliu bernama Jonas Izack meninggal dunia.

Sehari setelah penembakan itu, bentrok warga pun pecah di kawasan hutan perbatasan dua desa. Dalam bentrokan itu, seorang warga tewas tertembak dan satu warga lainnya menderita luka di bagian kaki.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, saat ini para pelaku penembakan masih diselidiki identitasnya.

“Kita masih selidiki pelakunya, identitas mereka belum kita ketahui,” katanya kepada Kompas.com, Rabu (16/2/2022).

Baca juga: Antisipasi Bentrok Warga Antardesa Meluas, Ratusan Aparat Polri dan TNI Dikerahkan ke Pulau Haruku

Roem menjelaskan, polisi masih kesulitan mengungkap identitas para pelaku lantaran para korban tewas penembakan langsung dimakamkan tanpa diotopsi terlebih dahulu.

“Salah satu kesulitan kami para korban ini langsung dikubur begitu saja, keluarga tidak mau untuk dilakukan otopsi,” katanya.

Menurut Roem, otopsi sangat penting dilakukan untuk memastikan apakah peluru masih bersarang di tubuh korban atau tidak. Jika peluru itu masih bersarang di tubuhnya, polisi bisa menyelidiki proyektil peluru untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan.

“Siapa tahu proyektil masih di tubuh korban sehingga kita bisa tahu jenis senjata, kemudian siapa tahu dengan proyektil itu kita bisa mengetahui sidik jari. Tapi keluarga tidak mau itu yang membuat kita sulit,” ungkapnya.

Baca juga: Bentrokan Terjadi di Hutan Pulau Haruku, 2 Warga Tertembak, 1 Tewas

Selain itu, kesulitan lainnya yang dihadapi polisi adalah karena aksi penembakan itu terjadi di hutan dan tidak ada masyarakat yang mau memberikan informasi.

“Kejadiannya juga di dalam hutan dan masyarakat tidak mau memberikan informasi,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, bentrokan antardua desa bertetangga di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, kembali pecah di perbatasan hutan kedua desa pada Selasa (15/2/2022).

Akibat bentrokan itu, seorang warga tewas tertembak dan seorang lainnya terluka akibat terkena tembakan di kaki kiri. Sehari sebelumnya seorang warga juga tewas tertembak di petuanan hutan desa Hulaliu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Regional
Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Regional
Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Regional
Presiden Jokowi Nikmati Singang dan Cumi Sirabage Saat Makan Siang di Sumbawa

Presiden Jokowi Nikmati Singang dan Cumi Sirabage Saat Makan Siang di Sumbawa

Regional
Petuah Jokowi Setelah Presiden-Wakil Presiden Dilantik, Gibran: Langsung Kerja, Kerja

Petuah Jokowi Setelah Presiden-Wakil Presiden Dilantik, Gibran: Langsung Kerja, Kerja

Regional
Curiga Selingkuh dengan Alasan ke Pasar, Suami Bacok Istri di Lampung

Curiga Selingkuh dengan Alasan ke Pasar, Suami Bacok Istri di Lampung

Regional
300 Kg Ganja Disembunyikan di Perbukitan Aceh, 1 Kurir Ditangkap

300 Kg Ganja Disembunyikan di Perbukitan Aceh, 1 Kurir Ditangkap

Regional
Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com