Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubur Seekor Buaya Mati, Warga di Malaka NTT Gelar Ritual Adat

Kompas.com - 10/02/2022, 10:37 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah warga Desa Builaran, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar ritual adat penguburan seekor buaya yang ditemukan mati.

Warga memercayai buaya yang mati itu merupakan leluhur mereka, sehingga diperlakukan berbeda dengan hewan lainnya.

"Buaya yang mati itu dikubur dengan ritual adat oleh Suku Uma Lafaek, pada Minggu (6/2/2022) lalu,"ujar tokoh pemuda Desa Builaran Waring Nahak, kepada Kompas.com, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 9 Februari 2022

Melihat buaya mati mengapung

Waring yang mengikuti prosesi penguburan buaya itu, menuturkan, awalnya dia bersama warga lainnya pulang dari gereja.

Mereka mengikuti ibadah di gereja yang berada di Kampung Wekfau, Desa Fatuaruin yang bersebelahan dengan Desa Builaran.

Dalam perjalanan pulang, mereka melihat seekor buaya berukuran sekitar satu meter, mati terapung di sungai.

Buaya itu mati, setelah tersangkut jaring milik warga yang mencari ikan.

Baca juga: Nekat Seberangi Sungai Saat Banjir, Seorang Kakek di NTT Tewas

 

Dikubur dengan ritual adat

Informasi itu disampaikan kepada warga lainnya di Desa Builaran, termasuk Suku Lafaek.

Kemudian, warga yang berjumlah sekitar 50 orang, mendatangi lokasi tempat ditemukan buaya itu. Jaraknya sekitar dua kilometer dari Desa Builaran.

Baca juga: Tercatat 930 Kasus DBD di NTT, 8 di Antaranya Meninggal

Tiba di lokasi, warga lalu mengangkat buaya tersebut dan dikuburkan persis di pinggir sungai. Warga meyakini buaya adalah leluhur mereka.

"Ritual sebelum penguburan dilakukan sekitar 20 menit. Buaya itu diselimuti kain adat, lalu dikuburkan," kata Waring.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com