KUPANG, KOMPAS.com - Nasib pilu menimpa Oktovianus Faot (66).
Kakek asal Desa Noemuke, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) itu tewas terseret banjir.
Kapolsek Amanuban Selatan, Ipda Maks Tameno, mengatakan, Oktovianus tewas setelah terseret banjir sejauh 100 meter lebih.
"Almarhum ini (Oktovianus) nekat menyeberang sungai saat banjir, sehingga akhirnya terseret," ungkap Maks, kepada Kompas.com, Rabu (9/2/2022) pagi.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 8 Februari 2022
Menurut Maks, Oktovianus sempat hilang sejak Senin (7/2/2022) malam.
Maks menuturkan, kejadian itu bermula ketika hujan deras di wilayah itu sejak Senin (7/02/2022) pukul 15.00 Wita. Akibatnya, banjir besar di Sungai Noemuke.
Kemudian, sekitar pukul 16.00 Wita, Oktovianus yang baru tiba dari Soe, ibu kota Kabupaten TTS hendak pulang ke rumahnya.
Namun, untuk sampai ke rumahnya, harus menyeberang Sungai Noemuke.
Sehingga, Oktovianus bersama sejumlah warga lainnya dengan tujuan yang sama, harus menunggu banjir surut.
Baca juga: Sempat Hilang 12 Jam, Pria di NTT Ditemukan Tewas Tenggelam Usai Mandi di Embung
Selanjutnya, pada pukul 17.30 Wita, Oktovianus yang tak sabar, berusaha menyeberangi Sungai yang deras dengan ketinggian air pada posisi perut orang dewasa.
Namun, ketika berada di tengah sungai, Oktovianus terpeleset dan terseret arus banjir.
Baca juga: Seorang Warga di Kupang NTT Positif Covid-19 Varian Omicron
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.