Informasi itu disampaikan kepada warga lainnya di Desa Builaran, termasuk Suku Lafaek.
Kemudian, warga yang berjumlah sekitar 50 orang, mendatangi lokasi tempat ditemukan buaya itu. Jaraknya sekitar dua kilometer dari Desa Builaran.
Baca juga: Tercatat 930 Kasus DBD di NTT, 8 di Antaranya Meninggal
Tiba di lokasi, warga lalu mengangkat buaya tersebut dan dikuburkan persis di pinggir sungai. Warga meyakini buaya adalah leluhur mereka.
"Ritual sebelum penguburan dilakukan sekitar 20 menit. Buaya itu diselimuti kain adat, lalu dikuburkan," kata Waring.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.