Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Ambon Melonjak Diduga karena Omicron, Naik sampai 4 Kali Lipat

Kompas.com - 09/02/2022, 16:32 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menyatakan bahwa penyebaran kasus Covid-19 yang melonjak tajam di Kota Ambon, Provinsi Maluku dalam dua pekan terakhir merupakan jenis varian Omircon.

Hal ini diketahui setelah sejumlah sampel pasien yang dikirim ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Yogyakarta keluar hasilnya.

“Dari BTKLPP Provinsi Maluku dan Kadinkes Provinsi sudah share ke kami bahwa hasil pemeriksaan sampel yang dikirim ke BTKLPP Yogyakarta ternyata memang penularan di Kota Ambon adalah varian Omicron,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy  kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Rabu (9/2/2022).

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, 50 Persen ASN Pemkot Ambon Kembali WFH

Dia mengungkapkan, penyebaran varian Omicron di Kota Ambon memang sudah diprediksi sebelumnya, berkaca dari pola penularan yang sangat cepat.

“Kita lihat sendiri pergerakan begitu cepat, ciri-ciri dari Omicron memang seperti itu. Jumlahnya kasus naik berapa kali lipat dalam 2 minggu, dari 1 kasus menjadi 7 kasus, 100 kasus lebih, dan sekarang sudah 965 kasus. Kenaikannya bisa sampai 4 kali lipat,” katanya.

Wendy menjelaskan, kenaikan kasus Omicron diperkirakan para ahli epidemiologi akan mencapai puncaknya pada akhir Februari hingga awal Maret 2022

“Oleh karena itu, kita harus prepared, sebanyak mungkin kita tracing sehingga pasien yang tidak memerlukan perawatan rumah sakit, bisa cepat diisolasi sehingga RS tidak penuh dan tidak kolaps untuk tenaga kesehatan sendiri,” bebernya.

Baca juga: Tercatat 934 Kasus Covid-19 Aktif di Maluku, Ambon Tertinggi, Buru Selatan Nihil

Pemkot Ambon, kata dia, sudah membuka tempat isolasi terpusat di Asrama Haji yang berlokasi di Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, sejak Senin (7/2/2022).

Isolasi terpusat akan diprioritaskan bagi mereka yang tanpa gejala hingga gejala ringan yang memiliki komorbid dan termasuk golongan lansia. Sedangkan bagi yang bergejala sedang, berat, dan kritis akan dirujuk ke RS.

“Ada sekitar 35 orang yang dirawat di sana dan kita lihat memang ada kriteria untuk isolasi, karena tidak semua pasien di rawat di RS untuk menjaga tingkat keterisian RS,” katanya.

Terkait melonjkaknya jumlah kasus dalam sepekan terakhir, ia mengimbau warga agar dapat mematuhi protokol kesehatan secara ketat, khususnya memakai masker dan menghindari kerumunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Daftar Cawali-Cawawali Solo dari PDI-P, Siapa Saja Mereka?

Update Daftar Cawali-Cawawali Solo dari PDI-P, Siapa Saja Mereka?

Regional
Pemprov Jateng Evaluasi Larangan Pungutan di Sekolah, Alasannya Banyak Orangtua Siswa Ingin Menyumbang

Pemprov Jateng Evaluasi Larangan Pungutan di Sekolah, Alasannya Banyak Orangtua Siswa Ingin Menyumbang

Regional
10 Ha Lahan Pemda Sumbar di Tanah Datar Jadi Titik Relokasi Korban Banjir

10 Ha Lahan Pemda Sumbar di Tanah Datar Jadi Titik Relokasi Korban Banjir

Regional
'Ngopi' Bareng, Ade Bhakti Bocorkan Obrolannya dengan Gibran

"Ngopi" Bareng, Ade Bhakti Bocorkan Obrolannya dengan Gibran

Regional
Polisi di Ambon Sita 540 Liter Miras Saat Razia di Kapal

Polisi di Ambon Sita 540 Liter Miras Saat Razia di Kapal

Regional
Gerindra Buka Peluang Koalisi Indonesia Maju Berlanjut pada Pilkada Banyumas

Gerindra Buka Peluang Koalisi Indonesia Maju Berlanjut pada Pilkada Banyumas

Regional
Cari Sampah, Pemulung Asal Semarang Temukan Mayat Bayi di Tong Sampah

Cari Sampah, Pemulung Asal Semarang Temukan Mayat Bayi di Tong Sampah

Regional
AC Tak Berfungsi, Pesawat Garuda Angkut Jemaah Haji Makassar 'Delay' 6 Jam

AC Tak Berfungsi, Pesawat Garuda Angkut Jemaah Haji Makassar "Delay" 6 Jam

Regional
Pasangan Remaja di Simalungun 2 Kali Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap

Pasangan Remaja di Simalungun 2 Kali Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap

Regional
2 Orang Panwascam Pilkada Magelang Diambil Sumpah Terpisah, Ada Apa?

2 Orang Panwascam Pilkada Magelang Diambil Sumpah Terpisah, Ada Apa?

Regional
Siti Aisyah Pilih Undur Diri dari Unri karena Tak Sanggup Bayar UKT

Siti Aisyah Pilih Undur Diri dari Unri karena Tak Sanggup Bayar UKT

Regional
Banjir Bandang di OKU, 5 Orang di Dalam Truk dan Mobil Hilang Terseret

Banjir Bandang di OKU, 5 Orang di Dalam Truk dan Mobil Hilang Terseret

Regional
Update Banjir di Landak Kalbar, Dampak, dan Status Tanggap Darurat Bencana

Update Banjir di Landak Kalbar, Dampak, dan Status Tanggap Darurat Bencana

Regional
Bayi Merah Ditemukan Tergeletak di Bawah Pohon Pepaya Tanpa Pakaian di Cilacap

Bayi Merah Ditemukan Tergeletak di Bawah Pohon Pepaya Tanpa Pakaian di Cilacap

Regional
Pulang Beli Pulsa, Remaja di Pontianak Diperkosa Bos Bengkel Cat

Pulang Beli Pulsa, Remaja di Pontianak Diperkosa Bos Bengkel Cat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com