Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tato Suku Dayak, dari Arti Motif, Cara Pembuatan, hingga Pergeseran Makna

Kompas.com - 08/02/2022, 15:32 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

Luka akibat jarum akan menjadi koreng, yang setelah sembuh akan meninggalkan warna hitam sesuai pola yang dirajah.

Selain lamanya proses mengumpulkan jelaga, proses membuat ukiran tato juga memerlukan waktu yang lama.

Tato Simbol Keberanian Saat Perang

Sebagai sebuah tradisi, saat perang tato digunakan sebagai tanda pengenal atau identitas pemakainya.

Pada masa lalu, tato digunakan suku Dayak Iban untuk mengenali kawan dan lawannya.

Pada masa perang antarsuku bergulir, orang Dayak Iban dikenal tangguh terutama ketika melakukan pengayauan.

Mengayau adalah tradisi perang dengan memenggal kepala musuh pada masa perang antarsuku.

Selain diberikan bagi seseorang yang sudah mengayau atau membunuh lawan, tato juga digunakan bagi seseorang yang pernah menolong sesama.

Seseorang yang ingin badannya ditato harus memiliki nyali besar karena alatnya yang masih tradisional.

Ketika pertama kali ditato biasanya orang suku Dayak Iban akan merasakan demam, namun tidak lagi ketika dirajah tato berikutnya.

Makna Tato Suku Dayak Iban Mengalami Pergeseran

Pergeseran motif tato ini tak lepas dari artinya yang digunakan sejak zaman dulu.

Setelah perjanjian damai disepakati dan tradisi mengayau diakhiri, seni tato bergeser dan digunakan bagi orang suku Dayak Iban yang merantau.

Tato digunakan untuk mengingat tempat-tempat perantauan karena zaman itu tidak semua orang berani meninggalkan tempat asalnya.

Adapun motif tato yang digunakan suku Dayak iban adalah motif tradisional seperti motif bunga terung, motif buah andu, motif ketam, dan motif kelingai.

Beberapa arti tato suku Dayak Iban seperti ukir degug digunakan di leher depan hingga dagu menjadi simbol identitas.

Kemudian kalapah di paha dan bilun di betis adalah simbol berbentuk manusia.

Ada juga ketam itit diukir di punggung kiri dan kanan, sementara bunga terung dirajah di dada dan pundak.

Tato untuk wanita suku Dayak Iban diukir di belakang telapak tangan dan jari sebagai simbol keahlian menganyam dan siap menikah, namun sudah jarang digunakan.

Saat ini generasi muda suku Dayak Iban masih ada yang mempertahankan seni tradisional ini namun jumlahnya sudah tidak sebanyak pendahulunya.

Sumber:
warisanbudaya.kemdikbud.go.id 
lifestyle.kompas.com 
regional.kompas.com 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com