Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak No, Penabuh Drum Aremania Itu Telah Berpulang

Kompas.com - 06/02/2022, 18:46 WIB
Nugraha Perdana,
Khairina

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sukarno atau kerap disapa Cak No (67), seorang Aremania dan penabuh drum dari suporter kesebelasan sepakbola Arema FC itu meninggal dunia pada Sabtu (5/2/2022) kemarin.

Sosok Cak No tidak akan pernah dilupakan oleh Aremania yang selalu mengiringi perjalanan klub sepakbola itu mulai dekade 90-an.

Ia dikenal publik dengan gayanya yang nyentrik ketika menabuh drum bersama Aremania lainnya di tribun stadion menggunakan topi ala Indian ketika pertandingan Arema.

Baca juga: Diduga Hendak Konvoi, Puluhan Orang Berkostum Aremania Diamankan

Beberapa tokoh Aremania lainnya melayat di kediaman almarhum yang berada di Jalan Hasanuddin Dalam.

Di antaranya dirigen Aremania yakni Yuli Sumpil, kemudian eks dirigen Yosep El Kepet. Juga ada konten kreator asal Malang yakni Rizky Boncell.

Anak kedua dari Cak No, Yuwono Kristanto mengatakan Cak No meninggal dunia karena infeksi usus.

Cak No dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Saiful Anwar dan dimakamkan di TPU Samaan, Kota Malang pada Minggu (6/2/2022) pagi.

"Sebelumnya almarhum itu nyeri kakinya terus salah beli obat diminum, terus agak sakit dibawa ke rumah sakit pertama di RS Hermina, terus ke RS Saiful Anwar masuk IGD," kata Yuwono saat diwawancarai pada Minggu (6/2/2022).

Baca juga: Bus Arema FC Dirusak Oknum Suporter Persebaya Surabaya, Remaja 15 Tahun Ditangkap

Almarhum Cak No meninggalkan satu istri bernama Tuti Yuliati (62) serta tiga anak dan tiga cucu.

Salah satu Aremania Korwil Klayatan, Ahmad Ghazali mengatakan beragam suka dan duka telah dilewati dirinya bersama Cak No menjadi suporter.

Pesan yang selalu diingat olehnya dari Cak No bahwa rivalitas sepakbola hanya berlangsung 90 menit dan selebihnya semua suporter merupakan bangsa Indonesia yang harus menjaga kondusivitas dan ketentraman di mana pun berada.

Beberapa pengalaman bersama Cak No juga pernah dilewati olehnya saat tour melihat pertandingan Arema FC di luar daerah, seperti menumpang kereta api dari Jakarta ke Malang, kemudian ketinggalan pesawat sehingga harus membeli tiket kembali.

"Pernah kendaraan yang kita pakai mogok di tengah hutan, waktu pertandingan di Bali Piala Jendral Sudirman, Arema melawan Mitra Kukar, itu daerah Alas Gumitir tidak terjangkau rumah penduduk, kita tetap berpikir bagaimana saat itu tetap bisa hadir di Stadion I Wayan Dipta," ungkapnya.

Pada akhir tahun 2021 lalu, sebelum meninggal dunia, KOMPAS.com sempat menemui Cak No.

Saat itu almarhum bercerita bagaimana perjalanan menjadi Aremania. Cak No sudah senang menonton klub Arema sejak bermain pada era liga Galatama pada tahun 90-an awal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com