Saat itu, suporter Aremania belum terdapat koordinator di setiap wilayah Kota Malang.
Bergulirnya waktu, Cak No membangun semangat para Aremania dengan menabuh drum dan bernyanyi bersama mendukung klub kebanggaan Arek Malang itu.
Baca juga: Kami Mohon Maaf yang Sebesar-besarnya kepada Seluruh Masyarakat Bumi Arema...
Pada tahun 2000-an, ia berkreasi dengan menggunakan kostum-kostum unik seperti ala kerajaan Romawi dan Indian.
Kostum tersebut ia gunakan ketika pertandingan big match saja seperti Arema melawan Persija atau Persebaya.
"Kostum Romawi menggambarkan semacam pertarungan, terus indian melambangkan kepala suku istilahnya saya berharap bukan memerintah tapi nyanyi dan goyang bersama berirama seragam," jelasnya.
Kostum tersebut terinspirasi dari film-film yang pernah ia tonton di televisi.
"Idenya saya sendiri, terinsipirasi dari film koboi sama indian, kalau pakai kostum pertandingan besar saja big match," ujarnya.
Sebelum pensiun, Cak No pernah tercatat sebagai pegawai di Pemkot Malang.
Pada tahun 2006 ia pernah menjadi Satpol PP. Dia bercerita kerap kali ketika bertugas tidak jarang sering bertemu sesama Aremania.
"Misal ada penertiban jukir (juru parkir) terus uwonge ngomong 'Cak No lek ndek kene musuh tapi ndek stadion bolo' (Cak No kalau disini musuh tapi kalau di stadion teman)," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.