Sejak saat itu, produksi batik di Pekalongan kian pesat, terutama di Pekalongan kota, Buaran, Pekajang, dan Wonopringgo.
Kota Solo atau Surakarta sebagai salah satu pusat batik di Indonesia sudah terbangun sejak masa lampau.
Diketahui, Solo pernah menjadi pusat Kerajaan Mataram Surakarta, dan dilanjutkan dengan Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran.
Eksistensi Solo sebagai pusat batik di Indonesia tercermin dari banyaknya sentra batik di kota ini.
Baca juga: Ingin Tahu Proses Membatik di Kampung Batik Laweyan? Ini Caranya
Sentra-sentra batik di Solo antara lain Batik Danar Hadi, Kampung Batik Kauman, Kampung Batik Laweyan, Pasar Klewer, Beteng Trade Center, Pusat Grosir Solo, hingga Lumbung Batik Solo.
Di antara sentra batik tersebut, Kampung Batik Laweyan mungkin menjadi yang paling terkenal.
Pasalnya, industri batik tulis di Laweyan ini sudah mulai berkembang sejak abad ke-14 Masehi, pada masa Kesultanan Pajang.
Pada saat teknik batik cap ditemukan, Kampung Batik Laweyan juga tidak ketinggalan, bahkan melahirkan banyak juragan batik.
Yogyakarta dan batik memiliki perjalanan historis yang panjang.
Wilayah Yogyakarta, tepatnya di Kota Gede merupakan pusat kerajaan Mataram Islam saat awal didirikan oleh Panembahan Senopati.
Sejak saat itu, daerah tersebut menjadi pusat peradaban Jawa, sekaligus tempat berkembangnya semua kebudayaan, termasuk batik.
Pada periode-periode berikutnya, Yogyakarta terus mempertahankan statusnya sebagai salah satu kiblat kebudayaan Jawa melalui Kesultanan Yogyakarta yang masih eksis hingga saat ini.
Pada tahun 2021, Dinas Pariwisata Yogyakarta menggelar Jogja Batik Carnival 2021.
Acara tersebut bertujuan untuk menunjukkan aktivitas batik di Indonesia, terutama Yogyakarta.
Selain itu, Jogja Batik Carnival 2021 juga digunakan sebagai penegasan bahwa Yogyakarta merupakan kota batik dunia.
Cirebon menjadi salah satu daerah penghasil batik terbesar yang ada di Provinsi Jawa Barat.
Kota Cirebon sendiri menjadi motif batik khasnya sebagai ikon kota, yaitu motif Megamendung.
Motif batik Megamendung melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambang kesuburan dan pemberi kehidupan.
Motif batik dari Tulungagung sebenarnya hampir mirip dengan daerah lain. Bedanya, motif batik Tulungagung lebih berani dalam memadukan warna.