Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Asep, Driver Ojol yang Dimaki-maki Pelanggan dan Dapat Bintang 1 karena Sempat Terlewat Beberapa Rumah

Kompas.com - 01/02/2022, 05:28 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Seorang driver ojek online (ojol) di Cirebon bernama Ahmad Asep mendapat perlakuan kasar dari pelanggan karena dianggap sempat terlewat beberapa rumah saat mengantar pesanan.

Tak hanya memaki-maki, pelanggan tersebut bahkan tega memberi bintang 1 meski dirinya telah menyelesaikan tugas mengantar makanan.

Akibatnya, rekan-rekan driver ojol Asep tidak terima dan mendatangi rumah pelanggan tersebut untuk meminta klarifikasi.

Baca juga: Puluhan Driver Ojek Online Datangi Rumah Pelanggan, Protes karena Temannya Dimaki dan Diberi Bintang 1

Penuturan Asep

Ilustrasi OjolKompas.com/Fathan Radityasani Ilustrasi Ojol

Ahmad Asep, pengemudi ojek online yang menerima perkataan kasar, menceritakan peristiwa bermula pada Minggu (30/1/2022).

Sekitar pukul 12.14 WIB, Asep mendapatkan pesanan untuk mengantarkan makanan ke kawasan Jadimulya, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Dia pun membelikan makanan dan segera mengantarkannya ke titik lokasi yang dikirimkan pelanggan.

Baca juga: Tiga Pemuda Terlibat Pengeroyokan Pengemudi Ojol di Magelang, Salah Satunya Masih di Bawah Umur

"Saya sudah sampai di titik yang pelanggan kirim. Saya langsung kabarkan ke pelanggan. Seketika, pelanggan balas chat dengan kata kasar, lalu menelepon marah-marah. Saya kaget dan diam saja," kata Asep kepada Kompas.com, Senin (31/1/2022).

Pelanggan itu kemudian meminta Asep bertanya kepada warga mengenai rumahnya.

Tapi lagi-lagi Asep mendapatkan kalimat kasar dari pelanggan itu.

Bahkan pelanggan tersebut memberikan bintang satu di aplikasi.

"Saya bingung, dimarahi terus, padahal sudah sesuai. Saya antarkan ke rumahnya, dia keluar pagar, langsung ambil makanan, dan masuk seketika. Setelah itu saya dapat bintang satu," katanya dengan nada lemas.

Baca juga: Ikuti Google Maps, Pengendara Ojol Malah Masuk Jalan Tol

 

Ilustrasi jabat tanganshutterstock Ilustrasi jabat tangan
Pelanggan minta maaf

Asep mengatakan kejadian ini adalah kali pertama baginya.

Dia juga menunjukkan beberapa histori pesanan dengan pemberian bintang lima.

Baginya, mendapatkan bintang satu seolah-olah kerja kerasnya tidak dihargai.

Namun Asep tidak memperpanjang masalah karena pelanggan tersebut sudah meminta maaf di depan umum.

Baca juga: Polisi yang Pukul Ojol Saat Buat Laporan Diperiksa Propam Polres Bogor

Setelah dimediasi di balai desa, pelanggan itu membuat pernyataan dan direkam dalam video.

"Saya minta maaf karena saya marah berlebihan," kata pelanggan tersebut dalam video klarifikasi yang juga tersebar di sejumlah media sosial.

Pelanggan itu juga menyatakan berusaha untuk tidak mengulangi perkataan dan sikap tersebut.

Baca juga: Nekat Jadi Kurir Sabu, Seorang Pengemudi Ojol di Surabaya Ditangkap

Driver lain geruduk rumah pelanggan

Tindakan pelanggan itu sempat menuai kemarahan driver ojol lainnya hingga menggeruduk rumah pelanggan.

Video aksi sejumlah driver ojol yang mendatangi rumah pelanggan itu viral di media sosial.

Baca juga: Buron Sejak 2018 dan Nyamar Jadi Driver Ojol, Tersangka Korupsi Ditangkap Kejati Sumut

 

Mereka kemudian bersama-sama menuju Balai Desa Jadimulya, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun @lambe ojol.

Tampak polisi juga turut mengamankan lokasi saat mereka menyampaikan aspirasi karena rekan seprofesi pengemudi ojek online mendapatkan kalimat kasar dari pelanggan.

"Buntut atas perlakuan kasar seorang pelanggan ojek online terhadap pengemudi ojol. Akhirnya, rumah pelanggan ojol didatangi puluhan pengemudi ojek online di Jalan Jadimulya," sebut akun lambe ojol.

Baca juga: Bantah Pengemudi Ojol Jadi Korban Tawuran di Pondok Labu, Polisi: Dia Kecelakaan

Menyinggung perasaan pengemudi ojek lainnya

Iswanto, salah satu pengemudi ojek online yang hadir di keramaian itu, menyampaikan, ada puluhan pengemudi ojek online yang datang untuk menuntut klarifikasi pelanggan.

Sebab pernyataan kasar itu menyinggung perasaan para pengemudi ojek online di Cirebon dan sekitarnya.

"Awalnya rekan kami sudah mengantarkan pesanan sesuai aplikasi. Saat rekan kami memberi tahu sudah sampai, pelanggan marah karena terlewat beberapa rumah. Dia menyampaikan dengan kata-kata kasar," kata Iswanto kepada Kompas.com melalui pesan singkat.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhamad Syahri Romdhon
Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com