Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Diminta Pertimbangkan Keterwakilan Tokoh Kalimantan di Badan Otorita IKN

Kompas.com - 31/01/2022, 07:59 WIB
Zakarias Demon Daton,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo diminta mempertimbangkan nama tokoh lokal Kalimantan masuk dalam struktur Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Sebab, selain mengakomodasi aspek keterwakilan daerah, tokoh lokal juga dianggap lebih memahami kondisi sosial, budaya serta lingkungan masyarakat Kalimantan.

Dengan demikian, potensi kritik ataupun riak-riak masyarakat lokal dengan dalih tak adanya keterwakilan tokoh Kalimantan dapat diminimalisasi.

Baca juga: Fakta Seputar IKN, 4 Daerah Penyangga, Samarinda Jadi Jantung, Balikpapan sebagai Otot

"Hal ini menurut kami patut dipertimbangkan oleh Presiden Jokowi dalam struktur Badan Otorita IKN," ungkap Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Barisan Muda Daerah (Barmuda), H Anderiy Syachrum kepada Kompas.com di Samarinda, Minggu (30/1/2022).

Semangat keterwakilan daerah, kata Anderiy, jangan dipahami sebagai ego kedaerahan, tapi suatu kebutuhan dalam menciptakan kolaborasi antara tokoh nasional dan tokoh daerah dalam suksesi pembangunan IKN.

Lebih jauh, pertimbangkan keterwakilan daerah sebagai wujud keterlibatan daerah dalam mendukung percepatan pembangunan IKN.

"Salah satu hal yang dikhawatirkan masyarakat lokal dengan IKN itu mereka akan jadi penonton, maka dengan keterwakilan tokoh Kalimantan bisa menjawab kekhawatiran itu," terang dia.

Sebelumnya, pada Maret 2020 Jokowi sempat menyebutkan sejumlah nama yang bakal menahkodai Otorita IKN, mulai dari mantan kepala daerah hingga eks menteri.

Nama-nama itu yakni, eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mantan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, dan mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA) Tumiyana dan lainnya.

Baca juga: Menengok Konsep New Smart City IKN Nusantara yang Diperkenalkan Jokowi

Anderiy menyayangkan tak satu pun tokoh lokal masuk dalam daftar bursa calon Kepala Badan Otorita IKN.

"Padahal banyak tokoh Kalimantan punya kapasitas bagus juga pengalaman membangun daerah," kata dia.

Sederet tokoh Kalimantan yang mendapat dukungan masuk dalam struktur Badan Otorita IKN adalah Pangeran Khairul Saleh, Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Kalsel juga sebagai Sultan Banjar, Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi, dan Anggota DPD RI, Marthin Billa.

Baca juga: Usul Kepala Otorita IKN Dipimpin Putra Daerah, Nama Mantan Gubernur Kaltara hingga Mantan Wali Kota Balikpapan Mencuat

Tak hanya itu, sebelumnya, beberapa nama lain juga mencuat seperti mantan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Irianto Lambrie, mantan Wali Kota Balikpapan, Rizal Efendi hingga mantan Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang.

Meski demikian, pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Otorita IKN Nusantara, merupakan hak preogratif presiden berdasarkan amanat UU IKN.

Pasal 9 Ayat (1) UU IKN, menyebutkan Otorita Ibu Kota Nusantara dipimpin oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara dan dibantu oleh seorang Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara yang ditunjuk, diangkat dan diberhentikan langsung oleh Presiden setelah berkonsultasi dengan DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com