KOMPAS.com - Jauh sebelum pemilihan umum (Pemilu) 1955 berlangsung, sudah ada partai politik pertama di Indonesia yang bernama Indische Partij.
Indische Partij yang berdiri di masa pergerakan nasional disebut sebagai partai politik karena secara terang-terangan menyatakan untuk berpolitik.
Baca juga: Peran Ki Hajar Dewantara dalam Kemerdekaan Indonesia
Pada saat itu Indonesia memang masih berada di bawah bayang-bayang penjajah Belanda, sehingga memiliki organisasi politik memang hal yang baru.
Baca juga: Tokoh Tiga Serangkai Pendiri Indische Partij
Melansir laman Kemendikbud, tokoh pendiri Indische Partij dikenal dengan tiga serangkai yaitu Douwes Dekker (Danudirjo Setiabudi), Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).
Tiap pendiri memiliki latar belakang masing-masing ketika memutuskan mendirikan partai politik ini.
Baca juga: Budi Utomo: Sejarah, Tokoh Pendiri, dan Tujuan Organisasi
Douwes Dekker beralasan bahwa dirinya merasa ganjil dengan perlakuan diskriminasi dengan alasan status sosial antara orang Belanda dan pribumi.
Baginya, pemerintah kolonial seharusnya menata kehidupan masyarakah dan menghilangkan diskriminasi bukan malah melanggengkannya.
Douwes Dekker merasa kaum indo dan bumiputera harus bekerjasama untuk mengubah kondisi tersebut dan menjadi landasan ideologi nasionalisme yang diperjuangkan oleh
Indische Partij.
Sementara Tjipto Mangunkusumo merasa kolonialisme perlu diakhiri karena eksploitasi yang dilakukan menyebabkan kemiskinan dan kesengsaraan.
Ia kemudian keluar dari Budi Utomo untuk bergabung dengan Indische Partij demi bisa melakukan perjuangannya dari segi politik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.