Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Mbak Jum, PRT Korban Maid Online di Malaysia, Berangkat Gunakan Visa Turis (2)

Kompas.com - 25/01/2022, 06:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Wulan - bukan nama sebenarnya - bekerja selama enam bulan di perusahaan yang menyalurkan pembantu untuk Maid Online, sebelum memutuskan untuk melarikan diri dari Malaysia pada Mei 2019.

Di pemberitaan sebelumnya, Wulan bercerita harus melakukan prosedur menyita semua barang milik calon pembantu termasuk paspor, telepon seluler, uang, dan foto-foto.

Ia mengatakan melihat sendiri bagaimana tidak berdayanya para calon pekerja tanpa barang-barang dan dokumen penting mereka di negara asing.

Baca juga: Cerita WNI Jadi Trainer Agen PRT Maid Online Malaysia, Ambil Foto Telanjang Pembantu hingga Sita Dokumen (1)

Tugas besar lain yang juga mengejutkan adalah praktik menggeledah, menelanjangi dan memfoto saat mereka pakai baju lagi serta mengancam foto-foto telanjang hasil jepretan, akan dikirim ke keluarga di Indonesia.

Wulan menyebut sebagian besar pembantu rumah tangga dalam periode Wulan bekerja berasal dari Nusa Tenggara Timur, Pulau Jawa dan Sumatera Utara.

Ia juga mengatakan bahwa banyak dari mereka yang  tidak bisa bahasa Indonesia sama sekali.

Baca juga: Gunakan Kapal Pengangkut Ikan, Nahkoda Diupah Rp 5 Juta Bawa 52 Buruh Migran Ilegal ke Malaysia

Sebagian besar pekerja tak berdokumen da tak digaji

Dalam empat tahun terakhir di KBRI, Kuala Lumpur, ada lebih 1.700 buruh migran yang ditampung. Sebagian besar karena masalah gaji yang belum dibayar.

Banyak di antara mereka yang menunggu cukup lama karena proses hukum yang terganggu pandemi.

Kasus yang masih berjalan, menurut data KBRI Malaysia, ada yang masih menunggu walau sudah 3,5 tahun di penampungan.

Status pengiriman pekerja ke Malaysia saat ini masih dibekukan sejak pandemi.

Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono mengatakan Indonesia belum akan mengirimkan lagi secara resmi sebelum MOU ditandatangani.

Baca juga: Kapal Karam di Malaysia, Ayah Buruh Migran Asal Cilacap Berharap Anaknya Selamat

-------------------------------------------

Kesaksian PRT korban Maid Online

oleh Nasrikah, aktivis buruh migran dari PERTIMIG di Malaysia

Saya bertemu dengan Mbak Jumi korban Sistem Maid Online (SMO), di Pasar Chow Kit, Kuala Lumpur, Oktober 2020. Saat ditanya nama dan asal dari mana, ia hanya diam dan pandangannya sangat kosong. Tubuhnya terlihat kurus dan lemah.

Saat dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan ada cairan di kepala dan memerlukan operasi secepatnya".

Mbak Jumi asal Kebumen, Jawa Tengah adalah seorang PRT yang ditelantarkan oleh majikannya dan saat ditemukan tidak ada satu dokumen hingga nomor kontak yang ia miliki.

Baca juga: Cerita TKW Neti, Hilang di Malaysia Sejak 2001, Ternyata Jadi Pembantu Tanpa Gaji Selama 8 Tahun

Setelah dibawa ke tempat perlindungan, terungkap, Mbak Jumi berangkat ke Malaysia pada Januari 2020 dengan jalur perseorangan, menggunakan visa turis untuk kemudian dijual ke agensi.

Agensi memperkerjakan ke majikan yang memperlakukan Mbak Jumi layaknya "budak". Mbak Jumi tidak cukup makan, tidak digaji, dan sering dipukul.

Apa yang dialami Mbak Jumi adalah bukti lemahnya SMO dalam memberikan perlindungan bagi PRT asal Indonesia di Malaysia. Izin resmi pemerintah ternyata tidak mampu melindungi PRT migran dari praktik kekerasan.

Baca juga: 2 Perempuan Ditangkap Saat Akan Berangkatkan TKW Ilegal ke Malaysia

SMO meningkatkan praktik pengiriman pekerja ilegal, pemalsuan identitas, tidak ada kontrak kerja, dan perlakuan kasar karena izin kerja bisa diurus langsung di Malaysia, tanpa melibatkan pemerintah Indonesia, sehingga tidak ada perlindungan bagi mereka.

Pemerintah Malaysia mengeluarkan kebijakan SMO sejak 1 Januari 2018, yaitu penempatan pekerja migran secara langsung tanpa melalui agensi.

Salah satu tujuannya adalah untuk meringankan majikan karena biaya perekrutan yang tinggi melalui agensi, hingga Rp70 juta. Namun kenyataannya, sistem itu merugikan para pekerja migran.

Baca juga: Gaji Sulikah, TKW Asal Madiun yang Disiksa Majikan di Malaysia, Akhirnya Dibayar

Kini Mbak Jumi sudah pulang ke kampung halamannya, namun kesehatannya tak kunjung pulih.

Walaupun sudah dioperasi, mentalnya belum pulih, tidak bisa diajak komunikasi, dan badannya lemah.

Selain itu, ada juga seorang pekerja yang identitasnya dipalsukan, dari 16 tahun menjadi 25 tahun di paspor.

Ia bekerja di Malaysia tanpa dilengkapi kontrak kerja dan melalui jalur ilegal lalu mendaftar SMO.

Baca juga: Jenazah TKW Terkatung-katung 1,5 Bulan di Taiwan, Anak Kerap Menangis Tengah Malam

Akibatnya, selama lima tahun bekerja, ia tidak pernah menerima gaji yang dijanjikan sebesar Rp 1,7 juta, padahal dalam aturan, minimal gaji sekitar Rp3 juta.

Saat menuntut jalur hukum tidak bisa karena tidak memiliki dokumen dan kontrak kerja.

Mereka adalah contoh dari sekitar 2,5 juta pekerja migran Indonesia di Malaysia yang mayoritas unprosedural dan rawan mendapatkan perlakuan kasar dan eksploitasi.

-----------------------------------------------

Mengapa perlindungan PRT Indonesia lemah di Malaysia?

Ilustrasi perempuan dijual.SHUTTERSTOCK Ilustrasi perempuan dijual.
Nasrikah, aktivis buruh migran PERTIMIG menyebut terdapat dua faktor yang menyebabkan lemahnya perlindungan PRT Indonesia di Malaysia.

Pertama, SMO tidak melindungi hak PRT sehingga PRT tidak memiliki kontak kerja, atau jaminan hukum hak dasar PRT. Majikan memperlakukan PRT tidak manusiawi layaknya budak dan agen memperjualbelikan.

Ia juga menuebut saat menuntut ke hukum, posisinya lemah karena tidak punya dokume.

Kedua, UU Ketenagakerjaan Malaysia tidak mengakui PRT sebagai pekerja, melainkan menyebut sebagai pembantu rumah tanga. Akibatnya, hak-hak PRT dikecualikan dari hak pekerja.

"Standar upah tidak diatur, jam kerja tidak diatur, hak libur tidak diatur, sangat merugikan PRT," kata Nasrikah.

---

Wartawan Malaysia Vinothaa Selvatoray berkontribusi untuk laporan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com