Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak yang Tendang dan Seret Ayahnya di Tempat Keramaian Ditangkap Polisi

Kompas.com - 20/01/2022, 15:16 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Saktiawan Umbu Kura Lena (34), pria yang tendang dan seret ayahnya Umbu Roma Runuwali (62) di tempat keramaian ditangkap polisi.

Diketahui, kasus penganiayaan yang dilakukan pelaku terhadap ayahnya terjadi di Konter Risky yang terletak di Desa Anakalang, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, Jumat (14/1/2022) sekitar pukul 17.35 Wita.

Pelaku ditangkap polisi di rumahnya di Desa Tarumajaga, Kecamatan Katikukatan Selatan, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur.

"Pelaku sudah kita tangkap dan langsung ditangani di Polres (Sumba Barat)," kata Kapolres Sumba Barat AKBP FX Irwan Arianto, kepada Kompas.com, Senin (17/1/2022).

Baca juga: Sopir Ambulans yang Viralkan Video Terjebak Macet hingga Pasien Meninggal Akan Dipanggil Polisi

Pelaku ditangkap setelah dilaporkan anak korban lainnya bernama Suryade UD Damaraga.

"Kasusnya sudah kita tarik ke Polres. Pelaku juga sudah kita tahan untuk proses hukum lebih lanjut," ujarnya.

Dari tangan pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa sebatang kayu yang diduga digunakan untuk menganiaya ayahnya.

"Ada juga barang bukti lainnya yang telah diamankan yakni sebatang kayu balok yang diduga digunakan pelaku dalam melakukan penganiayaan terhadap korban," kata Irwan kepada Kompas.com, Kamis (20/1/2022).

Baca juga: Arteria Dahlan Minta Jaksa Agung Copot Kajati Rapat Berbahasa Sunda, Dedi Mulyadi: Apa Salahnya?

Motif diduga pelaku kesal tak diberi pinjaman uang

Kata Irwan, pelaku nekat menganiaya ayahnya karena menganggap korban menggunakan uang pinjaman dari bank.

Padahal, lanjut Irwan, uang tersebut diperoleh dari hasil menjaminkan SK milik almarhumah istri korban dengan total pinjaman sebesar Rp 55 juta.

"Pelaku ini menduga ayah kandungnya menggunakan uang pinjaman dari bank untuk berfoya-foya," ujarnya.

Baca juga: Motif Anak Seret dan Tendang Ayah di NTT, Kesal karena Tak Diberi Uang Pinjaman Bank

"Bedasarkan keterangan awal dari saksi termasuk pelaku, kalau motif pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban adalah karena korban tidak memberikan uang, buku rekening, ATM dan pin ATM," sambungnya.

Kata Irwan, untuk korban sudah dirujuk ke RSUD Umu Rara Meha, Kabupaten Sumba Timur.

Korban, sambung Irwan, sempat menjalani perawatan medis di RSUD Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah. Namun, karena butuh penanganan medis yang lebih intensif ia kemudian dirujuk ke rumah sakit kabupaten tetangga.

"Nanti akan kita informasikan perkembangan kesehatan korban dan juga penanganan terhadap pelaku," ungkapnya.

Baca juga: Ayah yang Diseret Anak Kandungnya di Sumba Tengah, Dirujuk ke RS Sumba Timur

 

Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor : Pythag Kurniati, Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com