Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juli-Desember 2021, 322 Orang Positif Covid-19 Tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado

Kompas.com - 19/01/2022, 09:28 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Selama Juli sampai Desember 2021, pelaku perjalanan yang diperiksa rapid test antigen saat tiba di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado sebanyak 192.516 orang.

Dari jumlah itu, ada 322 penumpang terdeteksi positif Covid-19.

Data itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Debie Kalalo, saat rapat bersama Komisi IV DPRD Sulut, Selasa (18/1/2022).

"Memang untuk saat ini yang data dari bandara dari mulai Juli sampai Desember dengan jumlah penumpang yang diperiksa 192.516 dan jumlah positif ada 322 orang," kata Debie di ruang rapat Komisi IV Kantor DPRD Sulut.

Baca juga: Status Kampus PTN-BLU, Dosen Unsrat Manado Pertanyakan Remunerasi

Dia juga menyebut, selain pintu masuk bandara, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sulut juga melakukan skrining tes Covid-19 di Pelabuhan Manado.

"Skrining antigen di Pelabuhan Manado mulai Juli sampai Desember jumlah penumpang 13.452 dan positif antigen 66 orang," ujarnya.

Sedangkan skrining di Pelabuhan Bitung dilakukan oleh petugas kantor kesehatan pelabuhan (KKP) setempat.

"Kami hanya membantu menyediakan alat tes antigen dan diberikan ke KKP. Kalau mereka kekurangan bisa minta ke kita," sebut Debie.

Begitu juga di wilayah peebatasan seperti di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).

"Wilayah ini pintu masuk orang antar provinsi, salah satunya Gorontalo. Kita juga membantu menyediakan alat tes di perbatasan setempat," ucapnya.

Baca juga: Efisiensi Anggaran, Ribuan THL Pemkot Manado Terancam Dirumahkan

Dia menuturkan, pengetatan di pintu masuk ke Sulut masih terus dilakukan hingga hari ini.

Debie menyebut, untuk anggaran pengadaan alat antigen lewat APBD Provinsi Sulut dan ada juga dari pemerintah pusat.

"Anggaranya, selain APBD Provinsi juga mendapat bantuan dari Pusat Krisis Kesehatan melalui Kementerian Kesehatan," ungkap Debie.

 

Namun, Debie tidak merinci berapa besar anggaran pengadaan alat antigen khususnya lewat alokasi APBD Sulut.

Padahal dalam rapat itu sebelumnya sudah disentil oleh anggota Komisi IV Melky Pangemanan.

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu meminta Dinas Kesehatan menjelaskan berapa jumlah alat yang digunakan termasuk anggaran yang dipakai.

Baca juga: Kantor PT Air dan PDAM Manado Digeledah, Sejumlah Aset Disita

Melky menyatakan, prinsip DPRD ingin memastikan bahwa kebijakan (pengetatan di pintu masuk) yang dilakukan pemerintah betul-betul dikaji dan ditelaah secara komprehensif sehingga bisa berdampak signifikan dalam upaya menangani Covid-19.

"Juga penggunaan alokasi anggaran itu betul-betul transparan dan dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com