Pujiyanto mengatakan, sebelum mengembuskan napas terakhirnya, putrinya tersebut mengeluh kesakitan sepulang menerima raport di sekolah pada Sabtu (18/12/2021).
Kemudian pada Minggu (19/12/2021), SM masih menyempatkan diri datang ke acara ulang tahun temannya di Desa Sumberjatipohon, Grobogan.
"Pulangnya jatuh sakit hingga akhirnya diperiksakan ke bidan desa. Banyak luka-luka lebam di tubuh anak saya," kata Pujiyanto, Selasa (28/12/2021).
Setelah itu, ungkap Pujiyanto, kondisi kesehatan SM kian memburuk berhari-hari hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit, namun naas nyawa pelajar itu tidak tertolong.
"Saat terbaring sakit di rumah, putri saya sempat bilang ke kami jika menerima kekerasan dari tiga orang siswa, teman sekelasnya. Kami minta diusut tuntas kebenarannya," tutur Pujiyanto.
Sejumlah perangkat desa di Kantor Desa Karangrejo saat ditemui Kompas.com pelit memberikan keterangan. Bahkan mereka juga mengaku tidak memiliki nomor handphone Kepala Desa Karangrejo.
Baca juga: Sopir Angkutan Barang di Medan Tewas Dianiaya
Mereka hanya berujar jika seputar permasalahan kematian SM sudah rampung dimediasi secara kekeluargaan oleh pihak Pemdes Karangrejo.
"Sudah selesai kok. Damai. Ada polisi dan Bu Kades," kata salah seorang perangkat desa yang tak Sudi disebutkan identitasnya.
Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Andryansyah Rithas Hasibuan membenarkan perihal pelaporan dugaan penganiayaan siswi SD yang sudah sepekan dimakamkan tersebut.
"Benar laporan kami terima kemarin malam. Laporan dari orangtua, anaknya itu dianiaya teman sekolahnya dan ada bekas lebam. Seharusnya jika mencurigai, bisa melapor saat sakit atau langsung setelah meninggal. Ini laporannya sepekan setelah meninggal dunia," kata Hasibuan.
Untuk menindaklanjuti laporan tersebut, tim Satreskrim Polres Grobogan pun akan berupaya melakukan serangkaian penyelidikan.
"Apakah benar meninggal karena mengalami kekerasan atau karena penyakit bawaan atau karena lainnya akan kita dalami. Kami akan meminta keterangan saksi-saksi, termasuk teman korban," pungkas Hasibuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.