Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluk Beluk Penerapan Smart City di Indonesia, Tantangan dan Peluang

Kompas.com - 17/01/2022, 15:47 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

 

Smart Economy di Kabupaten Sleman

Pada bulan Desember 2021, Kabupaten Sleman meraih penghargaan terkait penerapan program smart city di kawasan wisata dan ekonomi.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menjelaskan, penghargaan dari Kemenkominfo itu terkait akselerasi ekosistem ekonomi digital, transformasi digital sektor pertanian, kerja sama dengan tujuh startup besar, rumah kreatif, Sleman Mart, dan akselerasi elektronifikasi transaksi (cashless).

“Semua itu merupakan gerakan menuju smart city sehingga Pemkab Sleman mampu merancang pembangunan berbasis inovasi dan teknologi,” terangnya, Rabu (15/12/2021).

Lebih lanjut, Kustini menjelaskan, pengembangan digitalisasi di Sleman menggandeng sejumlah start up.

Salah satu programnya adalah Layanan Online Pasar Ing Sleman (LOPIS). Program ini mengatur pembayaran saat transaksi di pasar tradisional, sektor pariwisata, UMKM, dan sektor sosial dengan sistem cashless.

Baca juga: Viral, Cerita Pipoy Dipepet Orang Tak Dikenal hingga Alami Luka Sayatan di Sleman

Kendala dan peluang

Ilustrasi smart cityFreepik/Jcomp Ilustrasi smart city

Direktur LAIP Kemkominfo Bambang Dwi Anggono menjelaskan, penerapan konsep kota pintar di suatu daerah memiliki tantangan tersendiri.

Namun, menurut Bambang Dwi, penerapan smart city bukan hanya soal teknologi, namun juga upaya inovatif dalam merubah ekosistem kota.

“Ketika pemerintah daerah berani merubah suatu peraturan yang bisa mempermudah suatu proses, bisa dibilang itu merupakan cara inovatif dan sudah menjadi bagian dari smart city," katanya saat acara Talk Show Smart City dan Penghargaan Inovasi Daerah Terbaik di Masa Pandemi, Rabu (07/10/2020).

Baca juga: Apa Itu Smart City, Konsep yang Akan Dipakai di Nusantara, Ibu Kota Baru Indonesia

"Teknologi berperan sebagai enabler yang membuat segala sesuatunya lebih mudah digunakan dan dimanfaatkan,” jelasnya dilansir dari situs resmi Kemkominfo, kominfo.go.id.

Berdasarkan pengalamannya dalam melakukan penilaian selama tiga tahun, Bambang Dwi atau akrab disapa Ibenk membeberkan beberapa kendala yang sering ditemuia dalam menerapkan konsep smart city di daerah.

Kendala itu adalah sebagai berikut:

  • Pemerintah daerah terjebak rutinitas (No APBD, No Smart City);
  • Anggapan smart city sama dengan proyek TIK, bukan sebagai perubahan budaya kerja;
  • Kapasitas SDM teknis rendah;
  • Belum meratanya infrastruktur TIK; dan
  • Kurangnya komitmen pemimpin daerah.

Namun demikian, dirinya berharap kendala itu akan segera teratasi dengan rasa optimis bahwa konsep kota pintar akan memberikan kehidupan lebih baik kepada masyarakat.

“Dalam hal infrastruktur TIK, Menkominfo telah berkomitmen pada tahun 2022 seluruh wilayah Indonesia sudah terlayani jaringan 4G,” jelas Ibenk.

(Penulis : Dian Erika Nugraheny, Erwin Hutapea | Editor: Hilda B Alexander, Dani Prabowo,

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul: Mengenal Lebih Jauh Program Danny Pomanto 'Smart Panyingkulu' Anggaran Capai Rp15 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com