Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Arab, 3 Batu Nisan Kuno yang Ditemukan di Palembang Bertulis Aksara Jawi

Kompas.com - 17/01/2022, 15:12 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang Retno Purwanti mengatakan, tiga batu nisan yang ditemukan di kawasan pasar 16 Ilir diduga berasal antara abad ke-16 hingga abad ke-19.

Sebelumnya diberitakan nisan kuno yang ditemukan di Palembang mengandung aksara Palembang. Setelah dilihat lagi, rupanya tulisan yang ada di sana adalah aksara Jawi, perpaduan aksara Arab dan Melayu.

Berdasar data awal yang dikumpulkan, kata Retno, tiga nisan kuno yang ditemukan di Palembang berasal dari periode waktu berbeda, yakni antara Abad ke-16 hingga awal Abad ke-19.

“Ini terlihat dari bentuk nisan tipe Kesultanan Demak dengan menggunakan aksara Jawi, yakni perpaduan antara Arab dan Melayu,”kata Retno, Senin (17/1/2022).

Baca juga: Pembuat Drainase Temukan Nisan Kuno dengan Aksara Arab di Palembang, Diduga dari Awal Abad Ke-17

Nisan dengan tipe Kesultanan Demak, kata Retno, banyak ditemukan di komplek pemakaman situs sejarah lain di Palembang seperti Kawah Tengkurep, Sabokingking, Talangga dan Kebon Gede.

Namun dia mengatakan, untuk memastikan kembali temuan tersebut, tim TACB pun harus menggali kembali nisan tersebut agar bisa melihat lapisan tanahnya dan menentukan dari periode apa nisan kuno ini berasal.

“Saat ditemukan, nisan itu terkubur dengan kedalaman antara 1 sampai 1,5 meter. Kita juga harus mengetahui lapisan tanahnya seperti apa. Apakah di sini dulunya kuburan, atau makam yang dipindahkan,” ujarnya.

Dengan adanya temuan tiga batu nisan ini, Retno menduga kawasan 16 Ilir merupakan tempat situs bersejarah.

Terlebih lagi, kawasan tersebut dulunya diduga merupakan sebuah keraton masa Kesultanan Palembang Darussalam yakni Keraton Beringin Janggut.

Hanya saja, lokasi itu belum ditetapkan sebagai cagar budaya karena belum memiliki data yang memadai. Berbeda dengan halnya dengan kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) atau komplek Pemakaman Kawah Tengkurep yang sudah dijadikan cagar budaya.

“Dilihat dari temuan ini, sudah membuktikan bahwa kawasan 16 Ilir Palembang merupakan situs bersejarah yang penting,” jelasnya.

Ke depan, Retno pun berharap pihak kontraktor dapat segera melaporkan ke pihak terkait bila menemukan benda yang diduga bersejarah.

“Kami tidak berniat untuk menghambat pengerjaan proyek. Hanya saja kami minta ke depannya, jika menemukan benda bersejarah sekecil apapun itu bisa segera dilaporkan agar kami bisa meneliti lebih lanjut,” ujarnya.

Baca juga: Warga Lereng Kelud Temukan Benda Kuno Diduga Peninggalan Era Kerajaan

Sebelumnya, Arkeolog dari Balai Arkeologi Sumatera Selatan Retno Purwanti menjelaskan, dari potongan foto dan video yang beredar, nisan bertuliskan aksara Arab tersebut diduga berasal pada awal abad ke-17. Namun, mereka akan melakukan penelitian lebih dulu untuk memastikan kebenarannya.

Akan tetapi, mereka pun masih menunggu Dinas Kebudayaan kota Palembang untuk melayangkan surat ke PT Waskita Karya untuk melakukan survei dan penelitian lebih lanjut. Sebab, pengerjaan proyek drainase itu dilakukan oleh pihak Waskita Karya.

“Sampai saya menulis ini, belum ada kejelasan soal surat dan pertemuan antara tim survei (Arkeolog dari Kantor Arkeologi Sumatera Selatan dan staff Dinas Kebudayaan Palembang). Dengan demikian, proses penelitian terhadap nisan tersebut belum bisa dilakukan,”kata Retno melalui pesan tertulis, Senin (17/1/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com