Salin Artikel

Bukan Arab, 3 Batu Nisan Kuno yang Ditemukan di Palembang Bertulis Aksara Jawi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang Retno Purwanti mengatakan, tiga batu nisan yang ditemukan di kawasan pasar 16 Ilir diduga berasal antara abad ke-16 hingga abad ke-19.

Sebelumnya diberitakan nisan kuno yang ditemukan di Palembang mengandung aksara Palembang. Setelah dilihat lagi, rupanya tulisan yang ada di sana adalah aksara Jawi, perpaduan aksara Arab dan Melayu.

Berdasar data awal yang dikumpulkan, kata Retno, tiga nisan kuno yang ditemukan di Palembang berasal dari periode waktu berbeda, yakni antara Abad ke-16 hingga awal Abad ke-19.

“Ini terlihat dari bentuk nisan tipe Kesultanan Demak dengan menggunakan aksara Jawi, yakni perpaduan antara Arab dan Melayu,”kata Retno, Senin (17/1/2022).

Nisan dengan tipe Kesultanan Demak, kata Retno, banyak ditemukan di komplek pemakaman situs sejarah lain di Palembang seperti Kawah Tengkurep, Sabokingking, Talangga dan Kebon Gede.

Namun dia mengatakan, untuk memastikan kembali temuan tersebut, tim TACB pun harus menggali kembali nisan tersebut agar bisa melihat lapisan tanahnya dan menentukan dari periode apa nisan kuno ini berasal.

“Saat ditemukan, nisan itu terkubur dengan kedalaman antara 1 sampai 1,5 meter. Kita juga harus mengetahui lapisan tanahnya seperti apa. Apakah di sini dulunya kuburan, atau makam yang dipindahkan,” ujarnya.

Dengan adanya temuan tiga batu nisan ini, Retno menduga kawasan 16 Ilir merupakan tempat situs bersejarah.

Terlebih lagi, kawasan tersebut dulunya diduga merupakan sebuah keraton masa Kesultanan Palembang Darussalam yakni Keraton Beringin Janggut.

Hanya saja, lokasi itu belum ditetapkan sebagai cagar budaya karena belum memiliki data yang memadai. Berbeda dengan halnya dengan kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) atau komplek Pemakaman Kawah Tengkurep yang sudah dijadikan cagar budaya.

“Dilihat dari temuan ini, sudah membuktikan bahwa kawasan 16 Ilir Palembang merupakan situs bersejarah yang penting,” jelasnya.

Ke depan, Retno pun berharap pihak kontraktor dapat segera melaporkan ke pihak terkait bila menemukan benda yang diduga bersejarah.

“Kami tidak berniat untuk menghambat pengerjaan proyek. Hanya saja kami minta ke depannya, jika menemukan benda bersejarah sekecil apapun itu bisa segera dilaporkan agar kami bisa meneliti lebih lanjut,” ujarnya.

Sebelumnya, Arkeolog dari Balai Arkeologi Sumatera Selatan Retno Purwanti menjelaskan, dari potongan foto dan video yang beredar, nisan bertuliskan aksara Arab tersebut diduga berasal pada awal abad ke-17. Namun, mereka akan melakukan penelitian lebih dulu untuk memastikan kebenarannya.

Akan tetapi, mereka pun masih menunggu Dinas Kebudayaan kota Palembang untuk melayangkan surat ke PT Waskita Karya untuk melakukan survei dan penelitian lebih lanjut. Sebab, pengerjaan proyek drainase itu dilakukan oleh pihak Waskita Karya.

“Sampai saya menulis ini, belum ada kejelasan soal surat dan pertemuan antara tim survei (Arkeolog dari Kantor Arkeologi Sumatera Selatan dan staff Dinas Kebudayaan Palembang). Dengan demikian, proses penelitian terhadap nisan tersebut belum bisa dilakukan,”kata Retno melalui pesan tertulis, Senin (17/1/2022).

https://regional.kompas.com/read/2022/01/17/151219678/bukan-arab-3-batu-nisan-kuno-yang-ditemukan-di-palembang-bertulis-aksara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke