Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Kuno Indonesia: Kriteria, Jenis, dan Termahal

Kompas.com - 15/01/2022, 22:14 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Uang kuno seringkali dianggap sampah karena tidak bisa digunakan untuk berbelanja lagi.

Padahal, uang kuno tersebut dapat memiliki nilai jual yang tinggi jika ditawar kolektor. Karena, mereka-lah orang yang memiliki minat tinggi terhadap uang yang pernah beredar.

Contohnya seperti uang logam Rp 1.000 bergambar kelapa sawit yang beberapa waktu sempat menggegerkan publik lantaran harga jualnya mencapai ratusan juta.

Tentu tidak sembarang uang kuno yang memiliki nilai tinggi. Mengutip dari laman djkn. kemenkeu.go.id, seiring berjalannya waktu dan prinsib kelangkaan, uang kuno dapat dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.

Baca juga: Menakar Keuntungan dari Mengoleksi Uang Kuno Indonesia

Ada dua hal yang mempengaruhi harga jual uang kuno, yaitu:

  • Tingkat kelangkaan. Semakin langka uang kuno semakin tinggi nilai harganya
  • Kondisi fisik uang kuno, semakin bagus kondisi fisiknya semakin tinggi pula harganya

Selain kedua faktor tersebut. Ada lagi yang menjadi ketertarikan numismatis terhadap uang kuno.

  • Uang dengan kondisi misprint atau miscut, yaitu uang yang mengalami salah cetak atau salah potong dalam pembuatannya. Kecacatan uang ini menjadi hal unik dan menarik bagi numismatis.
  • Ada pula, numismatis yang tertarik pada nomor seri uang yang unik, misalnya nomor seri yang urut atau kombinasi angka tertentu dianggap cantik.

Keunikan-keunikan ini dapat meningkatkan harga jual uang kuno ditingkat online maupun offline.

Baca juga: Gedung Ini Gelar Pameran Uang Kuno Indonesia

Harga jual uang kuno dapat mencapai 40 % lebih tinggi, 400 % lebih tinggi, bahkan lebih tinggi dari kedua peningkatan harga jual tersebut.

Ada beberapa uang kuno Indonesia yang memiliki nilai termahal.

Dikutip dari laman ajaib.co.id, berikut uang kuno Indonesia termahal:

1. Uang Kertas Rp 100

Saat ini uang Rp 100 tidak dapat dibelanjakan untuk keperluan apapun. Namun, uang dengan nilai Rp 100 bergambar Presiden Soekarno keluaran 1948 dapat dihargai senilai Rp 100 juta oleh para kolekstor uang kertas kuno di Indonesia.

Uang kertas Rp 100 ini termasuk daftar uang kertas kuno yang paling dicari kolektor.

2. Uang Kertas Rp 5.000

Dari banyaknya uang Rp 5.000 yang beredar ada uang Rp 5.000 yang dihargai mencapai lebih dari Rp 10 juta per lembar.

Baca juga: Perjalanan Uang Kuno di Jambi, Mulai Koin Picis dari China, Koin VOC hingga Oeang Republik Indonesia Provinsi Sumatera

Pecahan uang kertas Rp 5.000 tersebut adalah uang kertas yang memiliki desain perempuan yang sedang menggunakan kebaya dan memegang padi keluaran 1958.

3. Uang Kertas Rp 1.000 Gulden

Uang kuno kertas Indonesia ini diterbitkan pada 1933 - 1939 yang memiliki desain wayang. Saat ini, Rp 1.000 Gulden dapat dihargai senilai Rp 100 juta oleh kolektor uang kuno.

4. Uang Kertas Rp 500 Gulden

Uang kertas ini memiliki tahun dan desain yang sama dengan Rp 1.000 yang berdesain wayang . Harga jual uang kertas Rp 500 Gulden di mata kolektor bisa dihargai mencapai lebih dari Rp 30 juta.

5. Koin Pecahan Rp 200

Koin pecahan Rp 200 yang memiliki desain burung cendrawasi dan garuda keluaran 1945 - 1970 memiliki kisaran harga mencapai Rp 400 - Rp 500 ribu per keping.

Sumber: www.djkn.kemenkeu.go.id dan ajaib.co.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Regional
Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Regional
17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

Regional
Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com