Sementara dua daun pintu dibuat kembar sebagai totalitas tradisi seni kori agung atau paduraksa.
Baca juga: Masjid Agung Sang Cipta Rasa: Sejarah, Arsitektur, dan Keunikannya
Meski secara umum bangunan Masjid Menara Kudus kental aroma Hindu, namun secara ornamen masjid sangat kental dengan unsur-unsur Arab dan Islam.
Ornamen berunsur Arab dan Islam salah satunya dapat ditemukan di padasan atau bak air, yang letaknya di samping bangunan masjid.
Padasan itu terbuat dari susunan bata merah tanpa pelester. Di bagian bawah terdapat ornamen pola anyaman simpul (Arabesque) dengan bahan batu putih.
Ornamen tersebut mengisi panil-panil pada bagian dinding padasan dengan jumlah 18 buah.
Pola ornamen simpul ini juga dapat ditemukan di sejumlah tempat, seperti Masjid Agung Demak dan Masjid Mantingan di Jepara.
Meski merupakan bangunan masjid, rupanya tetap ada mitos yang berhembus dan diyakini hingga saat ini.
Mitos Masjid Menara Kudus berkaitan dengan ajian berupa rajah milik Sunan Kudus, yang disebut dengan nama Rajah Kalacakra.
Konon, Rajah Kalacakra ini ditanam Sunan Kudus di bagian pintu gerbang menuju kompleks masjid.
Adapun tujuan dari penanaman Rajah Kalacakra oleh Sunan Kudus itu untuk melemahkan kekuatan orang-orang yang berniat jahat.
Hingga kini, mitos tersebut masih diyakini oleh masyarakat. Bahkan, akibat dari mitos itu sangat jarang pejabat yang berkunjung ke masjid ini.
Pasalnya, ada keyakinan bahwa pejabat yang datang berkunjung, shalat, dan berziarah ke makam Sunan Kudus, mereka akan kehilangan kekuasaan.
Sehingga, para pejabat yang memang akan berkunjung akan meminta pengelola masjid untuk dapat masuk dari pintu lain, tanpa melewati pintu gerbang yang dirajah Kalacakra.
Baca juga: Sejarah Masjid Agung Demak: Tahun Berdiri, Ciri Khas, dan Foto
Selain sebagai masjid dan tempat ibadah, Masjid Menara Kudus juga sering dijadikan tempat untuk berziarah ke makam Sunan Kudus.
Selain Sunan Kudus, di pemakaman yang terletak di bagian belakang kompleks masjid juga terdapat makam beberapa orang yang merupakan keluarga sang sunan.
Adapun ziarah makam Sunan Kudus bisa dilakukan setiap hari, mulai pukul 05.00 sampai 22.00 WIB.
Dikarenakan situasi pandemi, para peziarah diharuskan tetap menjaga protokol kesehatan selama di dalam kompleks.
Sumber:
Kompas.com
Kebudayaan.kemdikbud.go.id
Journal.unnes.ac.id
Menara-kudus.com