KOMPAS.com - Pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 WIB, wilayah Selatan Banten diguncang gempa kuat.
Dari hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa tersebut memiliki parameter update M 6,6. Sebelumnya diinformasikan kekuatan awal M 6,7.
Episenter gempa terletak pada koordinat 7,21 derajat LS dan 105,05 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Barat Daya Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 40 km.
Baca juga: Khawatir Gempa Susulan, Warga Sumur Pandeglang Mengungsi ke Dataran Tinggi
BMKG menyampaikan, gempa yang mengguncang kawasan Banten dan terasa hingga Jakarta ini merupakan gempa dangkal.
Sementara penyebab gempanya akibat aktivitas subduksi.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.
Kemudian, berdasar hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Guncangan gempabumi ini dirasakan di sejumlah wilayah dengan parameter berbeda.
Daerah yang paling merasakan guncangan adalah kawasan Cikeusik dan Panimbang, dengan skala VI MMI, yakni getaran dirasakan oleh semua penduduk.
"Kebanyakan warga terkejut dan lari keluar bangunan," kata Bambang.
Sementara di kawasan Labuan dan Sumur, gempa dirasakan dalam skala IV MMI. Bila pada siang hari, dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah.
Kawasan Tangerang Selatan, Lembang, Kota Bogor, Pelabuhan Ratu, hingga Kalianda, Bandar Lampung merasakan gempa dalam skala intensitas III-IV MMI, yakni bila terjadi di siang hari dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah.
Kawasan Anyer merasakan gempa dalam skala intensitas III MMI, yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Untuk kawasan Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kab.Bogor, Kotabumi, merasakan gempa dalam skala intensitas II-III MMI, yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah dan seakan ada truk yang berlalu.
Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di Kec. Munjul dan Kec. Cimanggu, Kab. Pandeglang yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.