Koordinator Pos SAR Kotamobagu Rusmadi menuturkan, proses evakuasi korban berlangsung dramatis.
Hal tersebut dikarenakan tim hanya menggunakan alat manual.
"Karena hanya menggunakan alat manual dan sebenarnya faktor keamanannya tidak direkomendasikan karena berbahaya," ungkapnya, Kamis (13/1/2022).
Sebelumnya, sekitar pukul 15.00-16.00 Wita, tim berupaya melakukan evakuasi.
“Tapi belum berhasil karena alat belum memadai," tuturnya.
Baca juga: Jenazah 2 Penambang Terjebak Dalam Lubang Mengandung Gas Beracun di Boltim Dievakuasi
Karena di dalam lubang tambang terdapat gas beracun, tim SAR menggunakan blower untuk mengevakuasi korban.
Hanya saja, kapasitas blower yang digunakan dianggap masih kurang untuk mengeluarkan gas beracun di lubang tambang sedalam 30 hingga 40 meter itu.
"Kita tambah dua blower, tapi itu pun belum mampu. Sudah ada yang inisiatif turun dari penambang lain, mereka coba masuk di kedalaman 25 meter, tapi blower belum maksimal. Mereka pun terpaksa harus naik kembali ke atas," papar Rusmadi.
Tim lantas memutuskan menunggu alat dari Basarnas Manado untuk mengevakuasi korban.
Baca juga: Rumah Aktivis Lingkungan Diserbu Ratusan Penambang Timah yang Marah
Namun, di tengah menunggu datangnya alat, tim kembali berupaya mengevakuasi korban.
"Karena kan semua upaya dilakukan bukan hanya menunggu (alat) saja, tapi upaya yang bisa dilakukan yang penting tidak berisiko menimbulkan tambah korban," bebernya.
Rusdi menyampaikan, proses evakuasi menggunakan alat manual memang tidak bisa diprediksi keamanannya.
"Apalagi dalam lubang mengandung gas beracun. Beda kalau pakai alat SCBA itu memang full maksimal tertutup, jadi memang benar benar terjamin untuk keamanan. Dramatislah (evakuasi)," imbuhnya.
Baca juga: Warga Desak Polisi Tangkap Penambang Liar di Gunung Botak, Ini Tanggapan Polda Maluku
Pada Rabu malam, tim berhasil mengevakuasi Alan dan Ronald. Sewaktu dievakuasi, kedua korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Kedua korban sudah berhasil dievakuasi pukul 21.00 Wita lewat, hampir pukul 22.00 Wita," terang Rusmadi.
Setelah berhasil dievakuasi, kedua korban kemudian dibawa ke rumah duka masing-masing.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.