Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Unggahan Instagram, Polisi Bongkar Pabrik Ganja Sintetis di Timika

Kompas.com - 10/01/2022, 13:37 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Narkoba Polres Mimika, Papua, mengungkap keberadaan pabrik ganja sintetis di Kota Timika.

Pabrik tersebut dikelola oleh tiga pemuda di salah satu rumah di Gang Toba, Jalan Pattimura.

Ketiga pemuda ini yakni IS (20) alias Irfan, AB (23) alias Alvin, dan YVR alias Viki (23).

Baca juga: 3 Korban Kecelakaan Helikopter Air Fast di Boven Digoel Dievakuasi ke Timika

Penjualan ganja sintesis di Instagram

Ada cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan Instagram kita, demi menjaga kesehatan mental.9to5Mac Ada cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan Instagram kita, demi menjaga kesehatan mental.

Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata dalam konferensi pers, Senin (10/01/2022) mengatakan, pengungkapan pabrik ganja sintetis berawal pada Jumat (7/01/2022).

Sekitar pukul 10.00 WIT, pihaknya mendapat informasi mengenai aktivitas penjualan ganja sintetis melalui Instagram dengan nama akun Gameover1999.

Setelah dilakukan penyelidikan, pada pukul 23.00 WIT polisi berhasil menangkap ketiga pemuda tersebut di salah satu rumah di Gang Toba, Jalan Pattimura.

"Ini merupakan suatu apresiasi bagi saya selaku Kapolres kepada jajaran Narkoba Polres Mimika yang sudah berhasil mengungkap ini," kata AKBP Era didampingi Wakapolres Kompol Sarraju dan Kepala Satrenarkoba AKP Mansur, Senin (10/1/2022).

Baca juga: Cari Speedboat yang Hilang di Perairan Asmat-Timika, SAR Gabungan Terjunkan 3 Tim

Barang bukti

Adapun barang bukti yang diamankan yakni 16 plastik klip bening kecil dan 1 plastik bening sedang berisikan ganja sintetis siap edar.

Selain itu, diamankan juga bahan dasar ganja sintetis berupa 2 plastik bening besar berisi tembakau gayo, 15 plastik kecil berisi cengkeh, 12 bungkusan rokok.

Baca juga: Tiba di Timika, Panglima TNI Bahas Pengamanan PT Freeport Indonesia

 

Kemudian 8 botol cairan nail polish remover, 10 botol putih berisikan alkohol 70 persen, 5 botol bekas cairan pewangi, dan alat timbang digital.

Kepala Satresnarkoba AKP Mansur menambahkan, para pelaku meracik cairan-cairan yang sudah disiapkan dan dimasukkan ke dalam botol bekas cairan pewangi lalu disemprotkan ke tembakau.

Tembakau yang sudah disemprot dibiarkan selama satu hari untuk diserap menjadi ganja sintetis.

"Dari ketiga pelaku memiliki peran tersendiri mulai dari memproduksi, memasarkan hingga menjadi kurir," kata AKP Mansur.

Baca juga: Tiba di Timika, Panglima TNI Bahas Pengamanan PT Freeport Indonesia

Keuntungan ratusan juta

Ganja sintetis itu lalu dipasarkan melalui media sosial Instagram.

Jika ada pembeli, maka tranksaksinya melalui transfer ke rekening pelaku.

Ganja sintetis itu lalu diletakan di titik yang ditentukan pelaku. Pelaku kemudian memotretnya dan meminta pembeli mengambil sendiri.

"Harga jualnya Rp 150.000 untuk 1 plastik klip bening kecil dengan berat 1 gram. Sasarannya untuk anak muda," ujar Mansur.

Perbuatan para pelaku sudah dilakukan sejak bulan Mei 2021. Dari penjualan tersebut, pelaku sudah menghasilkan keuntungan hingga ratusan juta rupiah.

Pelaku kini dijerat dengan Pasal 114 ayat (2), Pasal 113 ayat (2) dan Pasal 112 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com