Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Weton Jawa dan Cara Menghitungnya

Kompas.com - 09/01/2022, 21:39 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Suku Jawa merupakan suku terbesar di Indonesia. Berdasarkan Sensus Penduduk BPS 2010, penduduk suku Jawa 40,22 persen dari total penduduk Indonesia.

Tak hanya besar secara jumlah, suku Jawa juga dikenal kaya akan adat istiadat dan kebudayaan. Salah satunya disebut dengan weton yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan masyarakat.

Pengertian Weton

Weton merupakan kata dalam bahasa Jawa yang berarti hari kelahiran. Weton Jawa dihitung dengan menggabungkan hari dalam seminggu dengan lima hari pasaran Jawa.

Baca juga: Selain Weton Jawa, Karakter Dasar Seseorang Bisa Diketahui Lewat Wuku

Hari dalam seminggu adalah Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Sementara hari pasaran Jawa ada lima, yaitu Pahing, Wage, Kliwon, Pon dan Legi.

Artinya, saat berbicara tentang weton, seseorang akan ditanya hari apa dia lahir, dan bertepatan hari pasaran apa dia lahir. Sehingga akan muncul keterangan weton Senin Pahing, Jumat Kliwon, Sabtu Pon, dan seterusnya.

Lilik Purwanti (2021) dalam buku Weton: Praktik Manajemen Laba menjelaskan pentingnya weton dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Disebutkan, dalam kosmologi Jawa, watak dan karakter seseorang sangat dipengaruhi oleh waktu saat dilahirkan atau weton. Perbedaan watak satu orang dengan yang lain juga dipengaruhi oleh weton.

Dalam hal ini, seseorang yang lahir atau memiliki weton Rabu Pon akan sangat berbeda secara karakter dengan orang yang wetonnya Senin Pahing. Tak hanya dalam hal karakter, perbedaan juga terjadi pada kesuksesan dalam hidup.

Cara Menghitung Weton

Ilustrasi pisang raja untuk hantaran pernikahan Jawa, biasa disebut dengan pisang sanggan. SHUTTERSTOCK/ Widya Amrin Ilustrasi pisang raja untuk hantaran pernikahan Jawa, biasa disebut dengan pisang sanggan.

Masyarakat Jawa menggunakan weton untuk ragam keperluan, seperti pernikahan, membangun rumah, pindah rumah, menggelar selamatan, dan sebagainya.

Keperluan yang paling populer dalam penggunaan weton adalah pernikahan. Kedua mempelai akan dicocokkan terlebih dahulu weton mereka, untuk mendapatkan gambaran kecocokan dan penentuan kapan hari pernikahan baiknya digelar.

Baca juga: Karakter Dasar Seseorang Berdasarkan Weton Jawa

Terkait pernikahan ini, yang dihitung adalah neptu. Neptu sendiri merupakan gabungan dari weton mempelai pria dan weton mempelai wanita.

Neptu dihitung dari angka yang keluar dari penjumlahan weton kedua mempelai. Dasar perhitungannya sebagai berikut:

Hari Neptu Pasaran Neptu
Senin 5 Legi 5
Selasa 4 Pahing 9
Rabu 3 Pon 7
Kamis 7 Wage 4
Jumat 8 Kliwon 8
Sabtu 6    
Minggu 9    

Misalnya mempelai pria wetonnya Minggu Legi , makan neptunya adalah 10. Sedangkan mempelai wanita wetonnya Rabu Pon, maka neptunya 10.

Neptu weton kedua mempelai itu lantas dijumlahkan, sehingga jumlahnya 20. Selanjutnya akan dicocokan dengan rumus yang sudah baku, yaitu:

1. Pegat atau cerai (1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)
2. Ratu atau harmonis (2, 11, 20, 29)
3. Jodoh (3, 12, 21, 30)
4. Tapa atau kesulitan (4, 13, 22, 31)
5. Tinari atau berbahagia (5, 14, 23, 32)
6. Padu atau sering bertengkar (6, 15, 24, 33)
7. Sujanan atau perselingkuhan (7, 16, 25, 34)
8. Pesthi atau rukun (8, 17, 26, 35)

Dari rumusan tersebut, maka neptu weton kedua calon pengantin yang berjumlah 20 di atas masuk kategori ratu atau rumah tangganya akan harmonis.

Demikian penjelasan ringkas terkait weton Jawa dan cara menghitungnya.

Sumber:
Kompas.com
Tribunnews.com
Buku Weton: Penentu Praktik Manajemen Laba, Lilik Purwanti (2021)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com