Salin Artikel

Pengertian Weton Jawa dan Cara Menghitungnya

Tak hanya besar secara jumlah, suku Jawa juga dikenal kaya akan adat istiadat dan kebudayaan. Salah satunya disebut dengan weton yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan masyarakat.

Pengertian Weton

Weton merupakan kata dalam bahasa Jawa yang berarti hari kelahiran. Weton Jawa dihitung dengan menggabungkan hari dalam seminggu dengan lima hari pasaran Jawa.

Hari dalam seminggu adalah Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Sementara hari pasaran Jawa ada lima, yaitu Pahing, Wage, Kliwon, Pon dan Legi.

Artinya, saat berbicara tentang weton, seseorang akan ditanya hari apa dia lahir, dan bertepatan hari pasaran apa dia lahir. Sehingga akan muncul keterangan weton Senin Pahing, Jumat Kliwon, Sabtu Pon, dan seterusnya.

Lilik Purwanti (2021) dalam buku Weton: Praktik Manajemen Laba menjelaskan pentingnya weton dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Disebutkan, dalam kosmologi Jawa, watak dan karakter seseorang sangat dipengaruhi oleh waktu saat dilahirkan atau weton. Perbedaan watak satu orang dengan yang lain juga dipengaruhi oleh weton.

Dalam hal ini, seseorang yang lahir atau memiliki weton Rabu Pon akan sangat berbeda secara karakter dengan orang yang wetonnya Senin Pahing. Tak hanya dalam hal karakter, perbedaan juga terjadi pada kesuksesan dalam hidup.

Cara Menghitung Weton

Masyarakat Jawa menggunakan weton untuk ragam keperluan, seperti pernikahan, membangun rumah, pindah rumah, menggelar selamatan, dan sebagainya.

Keperluan yang paling populer dalam penggunaan weton adalah pernikahan. Kedua mempelai akan dicocokkan terlebih dahulu weton mereka, untuk mendapatkan gambaran kecocokan dan penentuan kapan hari pernikahan baiknya digelar.

Terkait pernikahan ini, yang dihitung adalah neptu. Neptu sendiri merupakan gabungan dari weton mempelai pria dan weton mempelai wanita.

Neptu dihitung dari angka yang keluar dari penjumlahan weton kedua mempelai. Dasar perhitungannya sebagai berikut:

Hari Neptu Pasaran Neptu
Senin 5 Legi 5
Selasa 4 Pahing 9
Rabu 3 Pon 7
Kamis 7 Wage 4
Jumat 8 Kliwon 8
Sabtu 6    
Minggu 9    

Misalnya mempelai pria wetonnya Minggu Legi , makan neptunya adalah 10. Sedangkan mempelai wanita wetonnya Rabu Pon, maka neptunya 10.

Neptu weton kedua mempelai itu lantas dijumlahkan, sehingga jumlahnya 20. Selanjutnya akan dicocokan dengan rumus yang sudah baku, yaitu:

1. Pegat atau cerai (1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)
2. Ratu atau harmonis (2, 11, 20, 29)
3. Jodoh (3, 12, 21, 30)
4. Tapa atau kesulitan (4, 13, 22, 31)
5. Tinari atau berbahagia (5, 14, 23, 32)
6. Padu atau sering bertengkar (6, 15, 24, 33)
7. Sujanan atau perselingkuhan (7, 16, 25, 34)
8. Pesthi atau rukun (8, 17, 26, 35)

Dari rumusan tersebut, maka neptu weton kedua calon pengantin yang berjumlah 20 di atas masuk kategori ratu atau rumah tangganya akan harmonis.

Demikian penjelasan ringkas terkait weton Jawa dan cara menghitungnya.

Sumber:
Kompas.com
Tribunnews.com
Buku Weton: Penentu Praktik Manajemen Laba, Lilik Purwanti (2021)

https://regional.kompas.com/read/2022/01/09/213900078/pengertian-weton-jawa-dan-cara-menghitungnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke