Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Luwu Selamat dari Puting Beliung: Rumah Ambruk dalam Sekejap

Kompas.com - 09/01/2022, 18:26 WIB
Amran Amir,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com – Puting beliung terjang 3 desa di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Sabtu (08/01/2022) sore. Sebanyak 51 rumah di tiga desa tersebut rusak dan tidak ada laporan korban jiwa.

Warga yang diterjang puting beliung berupaya menyelamatkan diri dengan cara meloncat keluar rumah.

Ini cerita warga saat terjadi puting beliung.

Baca juga: Update Puting Beliung di Luwu, 51 Rumah Rusak

Cerita warga

Hasba (40) seorang nelayan, warga Desa Raja, Kecamatan Bua menceritakan, saat terjadi puting beliung disertai hujan deras, dari depan rumahnya tampak angin datang dan dalam hitungan detik langsung menghantam rumah hingga ambruk.

“Kami sedang dalam rumah tiba-tiba rumah dihantam angin, kami semua teriak Allahu Akbar karena sudah terdengar perkakas rumah berbunyi patah dan kamipun loncat keluar rumah. Begitu kami sudah di luar, rumah sudah ambruk, saya tengok anak-anak alhamdulillah semua selamat,” kata Hasba, saat dikonfirmasi, Sabtu (08/01/2022).

Hasba mengatakan setelah hujan dan angin reda, dia mencoba memasuki area rumah, menyelamatkan harta benda yang bisa diselamatkan. Namun sayangnya, semua benda basah dan rusak.

“Bahan makanan seperti beras sudah basah bercampur pecahan (rumah), peralatan dapur sudah rusak, pakaian basah dan lemari rusak. Tak ada yang utuh, semua rusak,” ucap Hasba.

Hasba bersama istri dan 3 anaknya terpaksa harus mengungsi dulu ke rumah keluarganya yang tak jauh dari rumahnya.

“Apa boleh buat, untuk sementara kami mengungsi di rumah keluarga, semoga pemerintah memberi bantuan dan rumah kami bisa diperbaiki kembali,” ujar Hasba.

Begitupun dengan Sudirman (43) warga Desa Lengkong. Sudirman menceritakan, pada pagi hari, dia dan keluarganya baru saja memperbaiki rumahnya. Belum sempat merasakan jerih payah itu, kini semua tak tersisa, rumah rata dengan tanah.

“Seharian kami memperbaiki rumah untuk menambah bagian samping. Namun pada sore hari puting beliung menghantam, atap rumah kami sebagian dibawa angin bahkan masih terlihat ada yang tersangkut di atas pohon. Rumah sudah rata dengan tanah,” tutur Sudirman.

Beruntung, Sudirman, beserta ibu dan anak selamat dari terjangan angin puting beliung setelah lari keluar rumah.

“(Saat kejadian), di dalam rumah anak-anak sedang menonton televisi. Saya di luar membuat saluran air karena hujan deras. Anak saya bilang ada angin berputar dari depan, saya lihat (ke arah angin) lalu balik (badan), eh sudah terbang rumah saya. Beruntung anak-anak dan ibu sudah berlari keluar rumah dan mereka semua selamat,” jelas Sudirman.

Setelah rumah ambruk, kata Sudirman, tidak ada lagi barang yang bisa dipakai. Mereka saat ini mengungsi ke rumah sanak saudaranya.

Warga korban bencana puting beliung di Desa Lengkong mulai benahi rumah dengan memungut sisa puing yang masih dapat digunakan, MMUH. AMRAN AMIR Warga korban bencana puting beliung di Desa Lengkong mulai benahi rumah dengan memungut sisa puing yang masih dapat digunakan, M

Puting beliung terjang 3 desa

Sebelumnya diberitakan, Hujan Deras disertai angin puting beliung menerjang 3 desa di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Sabtu (8/1/2022) sore sekitar pukul 16.00 Wita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com