Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Adat Jambi Kajang Lako, Fungsi, dan Keunikannya

Kompas.com - 08/01/2022, 15:15 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Jambi merupakan salah satu provinsi di Pulau Sumatera. Di masa lampau, Jambi merupakan salah satu pusat kebudayaan Melayu yang cukup diperhitungkan.

Layaknya provinsi lain di Nusantara, Jambi juga memiliki rumah adat yang menjadi salah satu simbol daerah.

Adapun rumah adat Jambi bernama Rumah Kajang Lako. Rumah yang bercirikan panggung ini juga disebut dengan Rumah Lamo.

Baca juga: Mengenal Rumah Kebaya, Rumah Adat Betawi, Ornamen, dan Keunikannya

Sejarah Rumah Kajang Lako

Rumah Kajang Lako ditetapkan sebagai identitas Jambi pada periode 1970-an. Penetapan ini bermula dari sayembara yang dilakukan Gubernur Jambi saat itu.

Sayembara yang digelar bertajuk sayembara “Sepucuk Jambi Sembilan Lurah” yang juga merupakan semboyan Provinsi Jambi.

Sayembara dilakukan untuk mencari rumah adat yang akan menjadi identitas Provinsi Jambi. Dari sayembara ini terpilih Rumah Kajang Lako atau Rumah Lamo.

Rumah Kajang Lako sendiri berasal dari arsitektur masyarakat bermarga Bathin. Salah satu perkampungan masyarakat Bathin dapat ditemukan di Kampung Lamo, Rantau Panjang, Merangin.

Hingga saat ini, masyarakat Bathin masih melestarikan adat istiadat arsitektur rumah peninggalan nenek moyang mereka.

Rumah Kajang Lako ini dapat dinikmati di anjungan Jambi yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Baca juga: 7 Rumah Adat Jawa Timur, Keunikan, Ciri Khas, dan Fungsi

Fungsi dan Keunikan Rumah Kajang Lako

Ilustrasi Rumah Kajang LakoTeguh Suprayitno/Tribun Jambi Ilustrasi Rumah Kajang Lako

Arsitektur Rumah Kajang Lako berbentuk persegi panjang yang memiliki ukuran 9x12 meter persegi.

Keunikan Rumah Kajang Lako dapat dilihat dari struktur konstruksinya. Secara keseluruhan, rumah ini termasuk rumah panggung dengan ukiran indah yang menghiasinya.

Bagian atap Rumah Kajang Lako dinamakan dengan “Gajah Mabuk”. Istilah ini berasal dari cerita pembuat rumah yang dimabuk asmara namun tidak mendapat restu.

Atap Gajah Mabuk didesain melengkung seperti perahu. Lengkungan itu dinamakan “jerambah” atau “lipat kajang”, dan bagian atasnya disebut dengan “kasau”.

Sementara pada bagian langit-langit terdapat pemisah yang dinamakan :tebar layar”. Pemisah ini berfungsi untuk menahan rembesan air saat hujan.

Rumah Kajang Lako memiliki 30 tiang, yang terdiri dari 24 tiang utama dan 6 tiang palamban.

Ada beberapa ruangan dalam Rumah Kajang Lako ini. Di antara ruangan itu adalah ruang pelamban, gaho, masinding, tengah, dalam, malintang, dan bauman.

Masing-masing ruangan itu memiliki fungsi, yaitu:

  1. Ruang Pelamban berfugsi sebagai ruang tunggu para tamu yang belum diizinkan masuk. Ruang ini terletak di sisi kiri bangunan.
  2. Ruang Gaho berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang dan persediaan makanan. Ruangan ini juga berada di sisi kiri bangunan.
  3. Ruang Masinding berfungsi sebagai tempat digelarnya ritual kenduri maupun musyawarah. Ruangan ini berada di bagian depan rumah.
  4. Ruang tengah berfungsi sebagai tempat para wanita saat penyelenggaraan kenduri. Ruangan ini berada di bagian tengah bangunan dan tidak terpisah dari ruang masinding.
  5. Ruang dalam merupakan bagian inti bangunan. Ruang dalam berfungsi sebagai tempat tidur serta ruang makan.
  6. Ruang malintang berada di sebelah kanan bangunan dan menghadap ruang masinding.
  7. Ruang bauman berfungsi sebagai dapur untuk memasak. Ruangan ini tidak memiliki lantai ataupun dinding.

Sumber:
Adatindonesia.org
Kompas.com
Kebudayaan.kemdikbud.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com